Poker-seks cerita sek terbaru - Sebelumnya ada kisah Sungguh Nikmat Ngentot Memek Pacar Yang Masih ABG , Kini ada cerita seks yang bergambar Ibu Yenny, Teman Baik Istriku Yang Menggairahkan. Selamat membaca dan menikmati sajian khusu bacaan dewasa dan terbaru.
Pada Suatu pagi itu seperti biasanya awan bergerak rapi diatas yang cerah. Matahari tidaklah terik benar. Waktu baru menujuk puluk sembilan pagi. Sabtu itu aku baru selesai bertemu clinet untuk urusan bisnisku yang semakin berkembang. Sambil mendengar lagi dari strereo set mobilku akupun perlahan memasuki kompleks perumahan tempat tinggalku.
Tampak didepan sudah ramai bapak-bapak dan anak muda yang sibuk bekerja bakti di depan jalanan kompleks rumahku. Salah seorang dari mereka yang juga menjabat sebagai bapak RT dilingkungku dan menyapaku dengan lantang hingga dapat terdengar oleh yang lain. Gagah banget pak Adi, baru pulang nih?. Ko libur-libur gini rapi pak?". Pak Rt menyapaku dengan senyuman lebar yang selalu tersinggung di bibir hitamnya.
"Gak Pak erte, abis ketemu sama Client Pak. Waduh jadi telat deh saya nih ikutan kerja baktinya." Aku berkata sambil turun dari mobil yang kupakirkan tepat disamping sebuah lahan kosong hingga tidak mengganggu aktifitas kerja bakti tersebut. Sepatu telah ku tanggalkan dan celana panjang ku angkat. Aku turun ke got yang tidak dalam disamping pak erte yang sedang mengali lumpur-lumpur hitam yang memenuhi salurannya sehingga membuat air tersumbat, Dengan tatapan aku hampir semua orang yang tengah berkerja bakti membersihkan saluran-saluran air yang mengelilingi kompleks perumahanku.
"Gak ganti pakaiannya dulu pak adi?. Sayang kan baju keren-keren gitu jadi kena lumpur". Pak erte bertanya dengan suara yang kurang jelas dikarenakan dimulutnya terselip sebatang rokok.
"Tanggung pak, nanti juga dicuci". Tanganku meraih sebuah pengki yang terletak disebelahku untuk mengangkut lumpur-lumpur dari saluran air.
Setelah hampir dua jam lamanya berkutat di satu got ke got yang lainnya, para pekerja dadakan itupun beristirahat sambil menikmati makanan ringgan yang sudah disediakan oleh para ibu-ibu dan remaja putri. Diantara ibu-ibu muda tersebut terlihat sebuah pemandangan manis dihadapanku yang hanya berjarak dekat. Ibu Yenny yang juga tetangga seberang blok dengan rumahku tampak begitu pesona dengan balutan celana jeans ketat sedengkul dan baju kaos ketak sehingga menampakan lekuk tubuhnya yang masih kencang karena rajin berolah raga, walapun sudah punya anak namun tetap saja pancaran pesona wanita itu begitu melekat ditubuhnya. Aku yakin bahwa bukan saya sendiri yang tertariknya dengan pesona dari Ibu Yenny ini. Sempat juga kutangkap lirikan mata pemuda tanggung yang sering mencuri padang kearah Ibu Yenny sambil tertawa kecil dengan rekan sebelahannya. Mungkin mereka juga sedang membicarakan sosok Ibu Yenny yang menggairahkan dan penuh dengan seks appeal.
Setelah seminggu berlalu kemudian Ibu Yenny berdatang kerumahku membawa buah tangan kepada istriku. Perilaku mereka jika sedang berbicara dikamar kami laksana remaja putri yang sedang membicarakan kekasih1-kekasihnya. Aku tidak dapat mendengar apa cerita mereka hanya terkadang kutangkap di dalam kamarku berdua-duaan kemudian mereka tertawa bahak-bahak. Akhirnya Ibu Yenny pun menjadi kawan baik istriku. Semakin sering ia bertamu kerumahku membuat aku pun semakin akrab saja dengan nya walaupun hanya sebatas bertegur sapa yang bersifat biasa.
Pada suatu siang yang terik istriku sedang keluar sebentar untuk membeli keperluan rumah tangga. Aku waktu itupun sedang bersantai sambil menonton acara televisi di hari libur. Namun sesaat kemudian Ibu Yenny datang dan langsung masuk kedalam rumahku dan memanggil nama istriku.
"Loh, Mba'nya kemana mas?".
"Ohh, lagi ketoko sebentar Bu. Paling sebentar lagi juga pulang"
Aku sedikit terperangah dengan pakai yang dikenakan oleh Ibu Yenny ni. Kostum khas bagi wanita yang habis aerobic menampakkan lekuk tubuhnya yang masih sintal dibalut dengan kulit yang putih. Aku menelan ludah sambil membuang jauh pikiranku yang sudah mulai mmenerawang mengikuti hasraf birahiku yang mulai terusik.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, Ibu Yenny malah langsung duduk disebelahku sambil menghadap ke layar Tv dan tangannya mengambilku yang terletak didepan meja tepat didepanku. Sempat kutangkap lekuk belahan pantatnya yang padat saat dia mengambil kue dari meja.
"Ya udah, aku tunggu disini deh!". ibu yenny menyilangkan kakinya sambil menyuapakn potongan kue ke bibirnya yang merah merkah. Dengan wajah yang menampilkan pesona seksual dan wangi tubuhnya yang mengundang hasrat birahiku. Aku semakin salah tingkah duduk disebelahannya. Aku terus berusaha untunk menguasai diriku agar tidak bertindak sewajarnya.
"Ehh..Mas Di. Minta no whatsApp nya dong, Kan kita bisa Chattingan..."Ibu Yenny berkata sambil mencuil lenganku..Uuuuhhhhh....Setan-setanku muali menari dipikiranku, seolah mendapatkan durian runtuh, aku segera memberikan no whatsapp pribadiku kepadanya dan dia pun juga langsung memasukkan aku dikontak hpnya.
Tidak lama kemudian istriku pulang dan mereka pun masuk kamar tidurku mulai cekakak cekikik. Memang kecanggihan teknologi semakin mempermudah satan mengoda manusia. Dengan fasilitas WhatsApp (WA) yang terseida di android, kami pun berusaha untuk menjaga citrku dimatanya. Apalagi dia adalah teman baik istriku sehingga aku lebih hati-hati menuliskan isi chat yang lewat Wa itu.. Entah kenapa dia terkadang menggodaku lewat chat yang ia kirimkan. Namun sebagai lelaki normal yang memiliki hasrat seksual yang tinggi,besar akupun dengan senang hati menanggapinya dan tentu saja hal ini tanpa sepengetahuan oleh istriku. Aplagi itu adalah permintaanya untuk menjaga rahasikan percakapan kami melalui chattingan wa tersebut.
Semakin lama perbincangan kami pun semakin menjurus kepada sebuah perselingkuhan. Dia telah memintaku untuk memanggil dengan namanya saja tanpa embel "Ibu" seperti yang selama ini aku lakukan. Mulai lah cerita tentang seks dikirimkan olehnya, bahkan dia pernah menanyakan seberapa besar ukuran penisku karena menurut dia ketahui dari cerita istriku yang sering menjadi bahan penbicaraan mereka berdua. Aku jadi mengerti kenapa mereka sering tertawa hingga terbahak-bahak jika sedang berduaan dikamar tidurku bersama istriku.
Siang itu juga Yenny memintaku untuk menemuinya di salah satu Mall yang lumayan jauh dari rumah kami. Akupun menyanggupinya dan mulai bertanya ada apa si gerangan yang membuatnya ingin bertemu diluar. Sebenarnya sebagai lelaki yang telah banyak makas asam garam percintaan, aku telah merasakan ada hasrat yang tersembunyi dari Yenny. Apalagi chattingannya yang dikirim terakhir sudah sampai kepada tahap mengirimkan foto-foto dirinya yang tanpa mengenakan pakaian itu dan bagian vitalnya masih ditutupi oleh tangannya membuat fantasi seksku semakin tinggi. Aku duduk disebuah tempat makan dimana dia memintaku untuk menemuinya ditempat itu.
Tidak berapa lama Yenny tiba dengan masih mengunakan seragam PNS nya dan berkerudung dengan warna senada. Pikiranku mulai mengatur rencana untuk menentukan tempat kami kencan karena hampir dipastikan pertemuan ini akan menuju kesuatu arah sana.
Singat cerita dengan mengendari jeep ku, kemudian aku arahkan kesebuah hotel jam-jaman yang terletaknya sedikit di dalam sehingga parkirannya aman dari pandangan jalan besar. Sepanjang perjalanan Yenny mulai percakapan yang biasa tanpa mengarah kepada hal yang berbau seks. Mungkin dia juga masih canggung sama seppertiku, karena dia ialah teman baik istriku sendiri. Bantinku mulai berkecamuk antara nafsu dan sungkan.
Setelah aku menyelesakian administrasinya kami berjalan beriringan ke dalam kamar yang terletak dipojok dalam lantai dua hotel tersebut. Begitu masuk dalam kamar aku langsung merabahkan tubuhku diatas kasur empuk dengan dipenuhi pikiran yang masih berperang antara Iya atau Tidak. Aku bingung harus memulai dari mana, padahal kami telah berduan didalam kamar dan semuanya telah mendukung kearah perselingkuhan yang indah. Aku tidak tahu harus bagaimana dan berkata apa, akhirnya kupejamkan mataku sambil berlagak seolah aku hendak mau tidur di atas kasur itu, menunggu reaksi lebih lanjut darinya.
"Loh mas cape yah?... Emank kita kesini mo tidur?. Aku pijetin yah?." Terasa kasur sebelahku tertimpa badannya dengan tangan yang mulai memeluk tubuhku yang terlentang dengan mata yang setengah terpejam. Dadaku yang masih terbalut pakaian lengan pendek perlahan di elus-elus oelh tangannya dan jemarinya dengan lincah mulai mencari-cari puting dadaku dan terasa usapan halus didaerah itu. Nafsuku yang masih kutahan terasa berontak diiringi dengan rasa geli pada puting dadaku akibat elusannya.
Pas disaat itu kami tidak banyak berkata-kata hanya hasrat birahi yang menuntun kami meminta untuk dipenuhi. Wajahnya mulai medekati wajahku hingga dengusan nafasnya terasa di pipi dan telingan kiriku. Tidak tahan dengan perlakukannya yang mulai mencium pipi dan menjilat-jilat kecil telingaku kiriku. Aku segera membalikan wajahku menghadap wajahnya dan bibirku langsung melumat bibir merahnya yang merkah. Kami terlibat ciuman panjang dan tangannya tergesa membuka bajuku. Tanganku pun tidak tinggal diam melainkan ikud membuka bajunya. Tangan kanakku menyelusup kedalam bajunya yang baru terbuka sebagaian dengan segera meraih payudaranya yang selama ini memenuhi hasrat dalam hayalku. Kuremas-remas payudaranya yang masih terbungkus dengan Bra nya sambil bibirku terus melumat bibir merahnya.
"Aaaaccchhhhhh...."Desahannya tertahan oleh bibir kami yang masih berfelut diselingi lidah yang salin kait mengait. Tangan kirinya perlahan menggenggam penisku yang telah berdiri tegak yang masih terbungkus oleh jeans dan kolorku. Tidak hanya meremas dari luar saja, tangan kirinya pun menyelusup ke dalam melewati celah atas celana jeansku. Mendapatkan serangan seperti itu, tangan kananku mulai membuka baju atasnya yang berupa kaos dan menaikan branya ke atas. Yenny mulai menlenguh saat bibirnya kutinggalkan dan ciumanku kuarahkan ke lehernya yang jenjang dan menggairahkan kemudian bibirku mulai merambat turun ke payudaranya yang telah terbuka dihiasi dengan pentil yang cokelat kemerahan. Kuhisap-hisap sambil sesekali kuberikan gigitan kecil pada pentil payudaranya yang telah menegang dalam kulumatkan. Sambil tangan kananku mulai menurun menyusup melalui celah atas celana nya. Masih dalam posisi menyamping aku buka ikatan dan resleting celananya sehingga tanganku lebih leluasa meraih bukit kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus, sepertinya dia rajin mencukur bulu kewanitaannya.
"Aacchhhhh....gigit lagi maaasssss...aaahhhhh.....geli maaassssss...." Yenny kembali mendesah karena aku serang dari dua titik yang peka rangsangan. Bibir ku masih mengulum pentil payudaranya dan tangan kananku bermain di bukit kemaluannya yang telah terasa lembab dan berair pertanda bahwa nafsu nya telah mencapai tahap terhadap serangan lebih lanjut. Tangannya sudah terlepas dari kontolku karena posisi kami saat itu agak susah untuknya menggenggam kontolku. tidak membutuhkan waktu yang lama. Aku telah melolosi celana jeans dan kolorku dan dia sendiri telah aku lolosi semuanya penutup tubh kami diatas kasur hotel itu. Mendapatkan serangan yang bertubi-tubi dariku tanpa dapat melakukan pembalasan, birahinya mulai terusik hingga aku didorong terlentang olehnya dan mulai tubuhku ditindih oleh tubuh montoknya itu.
Dimulai dengan mencium bibirku ganas lidahnya mulai turn sehingga melumat-lumat pentil dadaku...Uuuuuhhhhhh...rasanya sungguh nikmat. Dengan lincah lidahnya langsung turun menuju perutku dan dia mengecupnya dengan sedikit memberikan gigitan halus disana. Seleuruh bulu kuduku meremang mendapatkan perlakuan seperti itu. Akhirnya kepala kontolku yang telah mengilat dibasahin cairan precum ku mulai dijilat-jilat dan dikulum-kulum oleh mulut munggilnya. rasanya bagaikan terbang di awang. Begitu lihai lidahnya dan mulutnya menari di batang kontolku yang telah mengeras menimbulkan rasa yang sulit kulukiskan dengan kata-kata. Sambil mengulum kontolku matanya menatap mataku yang sedang menikmati dan melihat aksinya. Hal ti terasa sangat menggairahkan dan membangkitkan birahiku sebagai lelaki yang telah banyak menaklukan wanita. Hhhhmmmmm,,,,,tepat seperti dugaanku, Yenny memang memilki nafsu seks yang tinggi dan besar dan liar dirajang. Mungkin dia kurang puas suaminya yang kerempeng dan terlihat kurang perkasa dalam kesehariannya. hanya 5 menit dia mengulum kontolku Yenny langsung mengambil posisi mengangkangiku layaknya seorang joki berkuda yang prodessionla. Tanpa basa basi Yenny langsung memasukkan kontolku yang berdiri dengan gagahnya dan memilki ukuran diatas ukuran rata-rata orang asia.
"Aaaaccchhhh....Gede banget sih Maaassss....." Perlahan sekali Yenny menurunkan pantatnya sehingga gesekan antara kontol dan memeknya begitu terasa. Centil den centil kontolku menembus memek kenikmatan miliknya, sensasinya sungguh lain jika dibandingkan dengan saat aku berhubungan intim dengan istriku. Mungkin ini yang dikatakan nikmatnya perselingkuhan, ada rasa was-was, rasa bersalah khawatir dan rasa yang bercampur aduk membuat persetubuhan ini terasa begitu nikmat dan melenakan. Setelahn kontolku masuk seluruhnya kedalam memeknya, Yenny perlahan menggoyangkan pantatnya naik turun seperti sedang naik kuda tunggangan yang berjalan pelan. Memeknya memang berbeda dari memek istriku, ada rasa seperti denyutan-denyutan halus yang menyelimuti kepala hingga batang kontolku. Denyutan itu semakin terasa ketika dia mulai menaik turunkan pantatnya yang montok.
Tangan ku tidak tinggal diam. Keuda tanganku meraih masing-masing payudaranya dan melakukan remas-remasan disertai cubitan kecil di pentilnya. Yenny mulai memperbesarkan suara desahannya dengan iringi suara pertemuan pada depan dan pantatnya. Semakin cepat goyangannya semakin membumbung tinggi rasa nikmat itu aku rasakan. Cengkraman memeknya begitu ketat dan erat seolahhendak melumat haibs kontolku yang dilubang dalam memeknya. Terlintas dalam pikirkanku mungkin kontol suaminya tidaklah sebesar punyaku seginggha memek istrinya yang sedang menaiki aku begitu terasa sempi dan hangat dan mengigit.
Ekspresi wajanya saat dia memacu diatasku sungguh mempesona, ditunjang dengan struktur memuncak. Apalagi Yenny menggoyangkan pinggulnya dengan begitu hebat. Terkadang dia memaju mundurkan pantatnya, terkadang ia memutar sehingga kontolku serasa terpelintir didalam lubang memeknya..Uuuuuhhhhh.....begitu nikmatnya persetubuhan dengan memek Yenny.
Goyangannya kini sudah semakin cepat dengan iraman yang menhentak-hentak, sepertinya dia mau mencapai puncak kenikmatan dunia tidak lama lagi. Aku mengimbangi dengan kocokan dari bawah sehingga pantatku terangkat-angkat dari kasur yang empuk itu. Tiba-tiba saja dia menerkam mulutku sambil memasukan lidahnya kedalam rongga mulutku, dengan goyangan pinggul yang semakin kencang dan suara geraman laksana singa betina yang kehilangan anaknya.
"Aaarrrrhhhhhhh.....dia melepaskan kulumannya dan mendesah sedikit histeris mengiringi denyut-denyutan di dalam lubang memeknya yang terasa semakin becek. Badannya tersentak-sentak sambil memeluku erat dan mulutnya singgah ditelingaku sambil mengigit pelan. Aku mendiamkan badanku menunggu hingga Yenny selesai menikmati puncaknya. Kontolku masih tertancap lekat didalam memeknya yang sudah sangat becek, tidak mau tinggal diam unutk mengejar puncak kenikmatanku, aku membalikan tubuhnya dan mengambil posisi diatasnya. Kembali kugenjot Yenny dengan perlahan agar dia mampu beradaptasi setelah selesai masa orgasmenya berlangsung. Semakin lama semakin cepat aku menggoyangkannya tubuhku yang gempal diatas tubuhnya sambil kujulurkan lidahku disela-sela telinganya. yenny mulai ikud menggoyangkan pinggulnya pertanda nafsunya telah mulai bangkit lagi.
Terkadang digoyangkan pinggulnya kesamping dan memutar menambah nikmatnya percintaan kami. Semua urusan dirumah dan pekerjaan sudah tak lagi terpikirkan yang adanya kenikmatan yang terus merambah mendekati puncaknya. Terasa olehku puncakku sebentar lagi akan tiba, aku harus mengurangi tegangan karena masih ada gaya yang ingin kukeluarkan dengannya. Kucabut batang kontolku dari memek beceknya yang merah merekah, kedua tanganku mengangkat pinggulnya dan memutar sehingga sekarang pantatnya yang padat, bundar, sekal dan besar menghadap kearah kontolku.
Hhhhmmmmm....Bokong yang menjadi impianku kini tersaji dihadapanku. Memeknya yang mekar seolah memanggil-manggil kontolku untuk segera memasukinya. Bulu hitam yang tercukur rapi semakin memperindah perabotan vital milik wanita yang tengah kusetubuhi ini. Langsung saja kunusukkan batang kontolku kedalam lubang vaginanya yang telah basah dan siap menerima pompaan mautku.. Aaaaarrrhhhhhhh.....Yenny mendesah saat kontolku tanpa tedeng aling-aling menusuki memeknya dari belakang. Kini kami berposisi Doggy style ini memang sangat nikmat jika dilakukan dengan wanita yang memilki bokong padat dan besar seperti Yenny ini. Kontolku kukocokan segera dengan kupercepat diselingi dengan desahan kenikmatan dari mulut Yenny. Sepuluh menit kemudian tampak desahan Yenny semakin besar dan goyangan pantatnya semakin tak karuan.
"Aaaaarrrrrrhhhhhh....Maaasssss....Aku keluaaaarrrrrr...." Badannya tersentak-sentak dengan memek yang berdenyut-denyut membuat aku tidak dapat menahan pacaran maniku yang sudah akan menyemprott..
"Yennnnnn.....aku mo keluar juga nih....... Dimanaaaaaaaa.....?" denyutan dikepala kontolku semakin terasa. yenny pun segera membalikkan badannya sehingga kontolku yang masih tertancap menjadi tercabut dari memeknya. Segera disambarnya penisku dan langsung dikulum dengan penuh gairah. Aku pun tidak tahan lagi mendapatkan seranga mendadak seperti itu, apalagi memang puncakku sudah didepan mata.
"Aaaaarrrrrrrggggghhhhhhhhh......Enak banget Yeeeeeennnnnnnn..."
Spermaku menyemprotttt sebanyak lima kedutan dan tanpa membiarkan kontolku keluar dari mulutnya semua cairan kenikmatanku dihisap dan ditelan semua olehnya. Badanku terasa begitu ringgan bagai melayang di awang-awang. Rasa kenikmatan yang menyelimuti tubuhku berangsur-angsur menghilang meyisakan rasa kepuasan yang tersungging dibibirku. Yenny masih menjilat kepala kontolku sehingga bersih dari cairan spermaku.
Aku terlentang penuh rasa kepauasan disebelahnya dengan memejamkan mata menikmati orgasme yang baru saja berlalu. Dia terbaring tnpa pakaian disebelahku dengan posisi menyimping sambil memeluk erat tubuhku dan terkadng jemarinya bermain di pentil dadaku yang masih tersisa ketenagannya.
"Hhhhhmmmmmm....tidak salah lagi penilaianku. Mas memang lelaki sejati. Tahu gak mas, kenapa aku sampe pengen banget ngerasain berhubungan badan sama mas?" Yenny berbisik di telinga kananku dengan tangan yang masih mengusap usap dadaku." Ga tau. Emank kenapa sih yennnn?" aku kembali bertanya dengan mata yang masih terpejam. "soalya aku sering dengar cerita dari si mba kalo mas itu orangnya jago dan jantan baget kalo maen seks. Setiap aku ketemu Mas, aku jadi menhayal gituan mas. Kaya gimana sih jantannya mas. Jadinya aku berani-beraniin aja minta no Wa nya mas. Cuman nunggu kesempatan yang pas. Sebenarnya watu aku datang kerumah dan minta nomer Wa mas, aku tahu kalo si Mba lagi enggak ada dirumah. Soalnya sebelumnya aku liat dia keluar pakai motor. jadi aku langsung kerumah mas. Ternyata benar kesampaian juga. Kapan-kapan kita ulangi lagi ya Mas." Yenny berkata yang menyerupai berbisik karena bibirnya tepat di telinga kananku.
Setelah berbincang-bincang pasca hubungan intim kami, kamipun bergegas pulang tentu saja saat mendekati kompleks kami, dai turun terlebih dahulu agar menghindari kepergok tetangga atau orang yang mengenali kami. Sepertinya percintaan intim ini akan berlajut karena Yenny begiru terkesan dengan pegumulan kami tadi. Hhhhmmmm.....aku menhela nafasku panjang-panjang sambil keningku berkerut dan terpikri oleku. "Bakalan Chattingan lagi nih.
Ibu Yenny, Teman Baik Istriku Yang Menggairahkan : by poker-seks.blogspot.com - Cerita Mesum, Cerita Panas, Cerita Dewasa, Cerita Seks, cerita Seks indonesia, Pengalaman Seks, Cerita Seks Hot, Cerita Porno, Porno Indonesia, Cerita Seks Seru, Cerita Ngentot, Cerita Panas ABG, Cerita Anak Sekolah, Cerita Panas Bersama Pacar
Pada Suatu pagi itu seperti biasanya awan bergerak rapi diatas yang cerah. Matahari tidaklah terik benar. Waktu baru menujuk puluk sembilan pagi. Sabtu itu aku baru selesai bertemu clinet untuk urusan bisnisku yang semakin berkembang. Sambil mendengar lagi dari strereo set mobilku akupun perlahan memasuki kompleks perumahan tempat tinggalku.
Tampak didepan sudah ramai bapak-bapak dan anak muda yang sibuk bekerja bakti di depan jalanan kompleks rumahku. Salah seorang dari mereka yang juga menjabat sebagai bapak RT dilingkungku dan menyapaku dengan lantang hingga dapat terdengar oleh yang lain. Gagah banget pak Adi, baru pulang nih?. Ko libur-libur gini rapi pak?". Pak Rt menyapaku dengan senyuman lebar yang selalu tersinggung di bibir hitamnya.
"Gak Pak erte, abis ketemu sama Client Pak. Waduh jadi telat deh saya nih ikutan kerja baktinya." Aku berkata sambil turun dari mobil yang kupakirkan tepat disamping sebuah lahan kosong hingga tidak mengganggu aktifitas kerja bakti tersebut. Sepatu telah ku tanggalkan dan celana panjang ku angkat. Aku turun ke got yang tidak dalam disamping pak erte yang sedang mengali lumpur-lumpur hitam yang memenuhi salurannya sehingga membuat air tersumbat, Dengan tatapan aku hampir semua orang yang tengah berkerja bakti membersihkan saluran-saluran air yang mengelilingi kompleks perumahanku.
"Gak ganti pakaiannya dulu pak adi?. Sayang kan baju keren-keren gitu jadi kena lumpur". Pak erte bertanya dengan suara yang kurang jelas dikarenakan dimulutnya terselip sebatang rokok.
"Tanggung pak, nanti juga dicuci". Tanganku meraih sebuah pengki yang terletak disebelahku untuk mengangkut lumpur-lumpur dari saluran air.
Setelah hampir dua jam lamanya berkutat di satu got ke got yang lainnya, para pekerja dadakan itupun beristirahat sambil menikmati makanan ringgan yang sudah disediakan oleh para ibu-ibu dan remaja putri. Diantara ibu-ibu muda tersebut terlihat sebuah pemandangan manis dihadapanku yang hanya berjarak dekat. Ibu Yenny yang juga tetangga seberang blok dengan rumahku tampak begitu pesona dengan balutan celana jeans ketat sedengkul dan baju kaos ketak sehingga menampakan lekuk tubuhnya yang masih kencang karena rajin berolah raga, walapun sudah punya anak namun tetap saja pancaran pesona wanita itu begitu melekat ditubuhnya. Aku yakin bahwa bukan saya sendiri yang tertariknya dengan pesona dari Ibu Yenny ini. Sempat juga kutangkap lirikan mata pemuda tanggung yang sering mencuri padang kearah Ibu Yenny sambil tertawa kecil dengan rekan sebelahannya. Mungkin mereka juga sedang membicarakan sosok Ibu Yenny yang menggairahkan dan penuh dengan seks appeal.
Setelah seminggu berlalu kemudian Ibu Yenny berdatang kerumahku membawa buah tangan kepada istriku. Perilaku mereka jika sedang berbicara dikamar kami laksana remaja putri yang sedang membicarakan kekasih1-kekasihnya. Aku tidak dapat mendengar apa cerita mereka hanya terkadang kutangkap di dalam kamarku berdua-duaan kemudian mereka tertawa bahak-bahak. Akhirnya Ibu Yenny pun menjadi kawan baik istriku. Semakin sering ia bertamu kerumahku membuat aku pun semakin akrab saja dengan nya walaupun hanya sebatas bertegur sapa yang bersifat biasa.
Pada suatu siang yang terik istriku sedang keluar sebentar untuk membeli keperluan rumah tangga. Aku waktu itupun sedang bersantai sambil menonton acara televisi di hari libur. Namun sesaat kemudian Ibu Yenny datang dan langsung masuk kedalam rumahku dan memanggil nama istriku.
"Loh, Mba'nya kemana mas?".
"Ohh, lagi ketoko sebentar Bu. Paling sebentar lagi juga pulang"
Aku sedikit terperangah dengan pakai yang dikenakan oleh Ibu Yenny ni. Kostum khas bagi wanita yang habis aerobic menampakkan lekuk tubuhnya yang masih sintal dibalut dengan kulit yang putih. Aku menelan ludah sambil membuang jauh pikiranku yang sudah mulai mmenerawang mengikuti hasraf birahiku yang mulai terusik.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, Ibu Yenny malah langsung duduk disebelahku sambil menghadap ke layar Tv dan tangannya mengambilku yang terletak didepan meja tepat didepanku. Sempat kutangkap lekuk belahan pantatnya yang padat saat dia mengambil kue dari meja.
"Ya udah, aku tunggu disini deh!". ibu yenny menyilangkan kakinya sambil menyuapakn potongan kue ke bibirnya yang merah merkah. Dengan wajah yang menampilkan pesona seksual dan wangi tubuhnya yang mengundang hasrat birahiku. Aku semakin salah tingkah duduk disebelahannya. Aku terus berusaha untunk menguasai diriku agar tidak bertindak sewajarnya.
"Ehh..Mas Di. Minta no whatsApp nya dong, Kan kita bisa Chattingan..."Ibu Yenny berkata sambil mencuil lenganku..Uuuuhhhhh....Setan-setanku muali menari dipikiranku, seolah mendapatkan durian runtuh, aku segera memberikan no whatsapp pribadiku kepadanya dan dia pun juga langsung memasukkan aku dikontak hpnya.
Tidak lama kemudian istriku pulang dan mereka pun masuk kamar tidurku mulai cekakak cekikik. Memang kecanggihan teknologi semakin mempermudah satan mengoda manusia. Dengan fasilitas WhatsApp (WA) yang terseida di android, kami pun berusaha untuk menjaga citrku dimatanya. Apalagi dia adalah teman baik istriku sehingga aku lebih hati-hati menuliskan isi chat yang lewat Wa itu.. Entah kenapa dia terkadang menggodaku lewat chat yang ia kirimkan. Namun sebagai lelaki normal yang memiliki hasrat seksual yang tinggi,besar akupun dengan senang hati menanggapinya dan tentu saja hal ini tanpa sepengetahuan oleh istriku. Aplagi itu adalah permintaanya untuk menjaga rahasikan percakapan kami melalui chattingan wa tersebut.
Semakin lama perbincangan kami pun semakin menjurus kepada sebuah perselingkuhan. Dia telah memintaku untuk memanggil dengan namanya saja tanpa embel "Ibu" seperti yang selama ini aku lakukan. Mulai lah cerita tentang seks dikirimkan olehnya, bahkan dia pernah menanyakan seberapa besar ukuran penisku karena menurut dia ketahui dari cerita istriku yang sering menjadi bahan penbicaraan mereka berdua. Aku jadi mengerti kenapa mereka sering tertawa hingga terbahak-bahak jika sedang berduaan dikamar tidurku bersama istriku.
Siang itu juga Yenny memintaku untuk menemuinya di salah satu Mall yang lumayan jauh dari rumah kami. Akupun menyanggupinya dan mulai bertanya ada apa si gerangan yang membuatnya ingin bertemu diluar. Sebenarnya sebagai lelaki yang telah banyak makas asam garam percintaan, aku telah merasakan ada hasrat yang tersembunyi dari Yenny. Apalagi chattingannya yang dikirim terakhir sudah sampai kepada tahap mengirimkan foto-foto dirinya yang tanpa mengenakan pakaian itu dan bagian vitalnya masih ditutupi oleh tangannya membuat fantasi seksku semakin tinggi. Aku duduk disebuah tempat makan dimana dia memintaku untuk menemuinya ditempat itu.
Tidak berapa lama Yenny tiba dengan masih mengunakan seragam PNS nya dan berkerudung dengan warna senada. Pikiranku mulai mengatur rencana untuk menentukan tempat kami kencan karena hampir dipastikan pertemuan ini akan menuju kesuatu arah sana.
Singat cerita dengan mengendari jeep ku, kemudian aku arahkan kesebuah hotel jam-jaman yang terletaknya sedikit di dalam sehingga parkirannya aman dari pandangan jalan besar. Sepanjang perjalanan Yenny mulai percakapan yang biasa tanpa mengarah kepada hal yang berbau seks. Mungkin dia juga masih canggung sama seppertiku, karena dia ialah teman baik istriku sendiri. Bantinku mulai berkecamuk antara nafsu dan sungkan.
Setelah aku menyelesakian administrasinya kami berjalan beriringan ke dalam kamar yang terletak dipojok dalam lantai dua hotel tersebut. Begitu masuk dalam kamar aku langsung merabahkan tubuhku diatas kasur empuk dengan dipenuhi pikiran yang masih berperang antara Iya atau Tidak. Aku bingung harus memulai dari mana, padahal kami telah berduan didalam kamar dan semuanya telah mendukung kearah perselingkuhan yang indah. Aku tidak tahu harus bagaimana dan berkata apa, akhirnya kupejamkan mataku sambil berlagak seolah aku hendak mau tidur di atas kasur itu, menunggu reaksi lebih lanjut darinya.
"Loh mas cape yah?... Emank kita kesini mo tidur?. Aku pijetin yah?." Terasa kasur sebelahku tertimpa badannya dengan tangan yang mulai memeluk tubuhku yang terlentang dengan mata yang setengah terpejam. Dadaku yang masih terbalut pakaian lengan pendek perlahan di elus-elus oelh tangannya dan jemarinya dengan lincah mulai mencari-cari puting dadaku dan terasa usapan halus didaerah itu. Nafsuku yang masih kutahan terasa berontak diiringi dengan rasa geli pada puting dadaku akibat elusannya.
Pas disaat itu kami tidak banyak berkata-kata hanya hasrat birahi yang menuntun kami meminta untuk dipenuhi. Wajahnya mulai medekati wajahku hingga dengusan nafasnya terasa di pipi dan telingan kiriku. Tidak tahan dengan perlakukannya yang mulai mencium pipi dan menjilat-jilat kecil telingaku kiriku. Aku segera membalikan wajahku menghadap wajahnya dan bibirku langsung melumat bibir merahnya yang merkah. Kami terlibat ciuman panjang dan tangannya tergesa membuka bajuku. Tanganku pun tidak tinggal diam melainkan ikud membuka bajunya. Tangan kanakku menyelusup kedalam bajunya yang baru terbuka sebagaian dengan segera meraih payudaranya yang selama ini memenuhi hasrat dalam hayalku. Kuremas-remas payudaranya yang masih terbungkus dengan Bra nya sambil bibirku terus melumat bibir merahnya.
"Aaaaccchhhhhh...."Desahannya tertahan oleh bibir kami yang masih berfelut diselingi lidah yang salin kait mengait. Tangan kirinya perlahan menggenggam penisku yang telah berdiri tegak yang masih terbungkus oleh jeans dan kolorku. Tidak hanya meremas dari luar saja, tangan kirinya pun menyelusup ke dalam melewati celah atas celana jeansku. Mendapatkan serangan seperti itu, tangan kananku mulai membuka baju atasnya yang berupa kaos dan menaikan branya ke atas. Yenny mulai menlenguh saat bibirnya kutinggalkan dan ciumanku kuarahkan ke lehernya yang jenjang dan menggairahkan kemudian bibirku mulai merambat turun ke payudaranya yang telah terbuka dihiasi dengan pentil yang cokelat kemerahan. Kuhisap-hisap sambil sesekali kuberikan gigitan kecil pada pentil payudaranya yang telah menegang dalam kulumatkan. Sambil tangan kananku mulai menurun menyusup melalui celah atas celana nya. Masih dalam posisi menyamping aku buka ikatan dan resleting celananya sehingga tanganku lebih leluasa meraih bukit kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus, sepertinya dia rajin mencukur bulu kewanitaannya.
"Aacchhhhh....gigit lagi maaasssss...aaahhhhh.....geli maaassssss...." Yenny kembali mendesah karena aku serang dari dua titik yang peka rangsangan. Bibir ku masih mengulum pentil payudaranya dan tangan kananku bermain di bukit kemaluannya yang telah terasa lembab dan berair pertanda bahwa nafsu nya telah mencapai tahap terhadap serangan lebih lanjut. Tangannya sudah terlepas dari kontolku karena posisi kami saat itu agak susah untuknya menggenggam kontolku. tidak membutuhkan waktu yang lama. Aku telah melolosi celana jeans dan kolorku dan dia sendiri telah aku lolosi semuanya penutup tubh kami diatas kasur hotel itu. Mendapatkan serangan yang bertubi-tubi dariku tanpa dapat melakukan pembalasan, birahinya mulai terusik hingga aku didorong terlentang olehnya dan mulai tubuhku ditindih oleh tubuh montoknya itu.
Dimulai dengan mencium bibirku ganas lidahnya mulai turn sehingga melumat-lumat pentil dadaku...Uuuuuhhhhhh...rasanya sungguh nikmat. Dengan lincah lidahnya langsung turun menuju perutku dan dia mengecupnya dengan sedikit memberikan gigitan halus disana. Seleuruh bulu kuduku meremang mendapatkan perlakuan seperti itu. Akhirnya kepala kontolku yang telah mengilat dibasahin cairan precum ku mulai dijilat-jilat dan dikulum-kulum oleh mulut munggilnya. rasanya bagaikan terbang di awang. Begitu lihai lidahnya dan mulutnya menari di batang kontolku yang telah mengeras menimbulkan rasa yang sulit kulukiskan dengan kata-kata. Sambil mengulum kontolku matanya menatap mataku yang sedang menikmati dan melihat aksinya. Hal ti terasa sangat menggairahkan dan membangkitkan birahiku sebagai lelaki yang telah banyak menaklukan wanita. Hhhhmmmmm,,,,,tepat seperti dugaanku, Yenny memang memilki nafsu seks yang tinggi dan besar dan liar dirajang. Mungkin dia kurang puas suaminya yang kerempeng dan terlihat kurang perkasa dalam kesehariannya. hanya 5 menit dia mengulum kontolku Yenny langsung mengambil posisi mengangkangiku layaknya seorang joki berkuda yang prodessionla. Tanpa basa basi Yenny langsung memasukkan kontolku yang berdiri dengan gagahnya dan memilki ukuran diatas ukuran rata-rata orang asia.
"Aaaaccchhhh....Gede banget sih Maaassss....." Perlahan sekali Yenny menurunkan pantatnya sehingga gesekan antara kontol dan memeknya begitu terasa. Centil den centil kontolku menembus memek kenikmatan miliknya, sensasinya sungguh lain jika dibandingkan dengan saat aku berhubungan intim dengan istriku. Mungkin ini yang dikatakan nikmatnya perselingkuhan, ada rasa was-was, rasa bersalah khawatir dan rasa yang bercampur aduk membuat persetubuhan ini terasa begitu nikmat dan melenakan. Setelahn kontolku masuk seluruhnya kedalam memeknya, Yenny perlahan menggoyangkan pantatnya naik turun seperti sedang naik kuda tunggangan yang berjalan pelan. Memeknya memang berbeda dari memek istriku, ada rasa seperti denyutan-denyutan halus yang menyelimuti kepala hingga batang kontolku. Denyutan itu semakin terasa ketika dia mulai menaik turunkan pantatnya yang montok.
Tangan ku tidak tinggal diam. Keuda tanganku meraih masing-masing payudaranya dan melakukan remas-remasan disertai cubitan kecil di pentilnya. Yenny mulai memperbesarkan suara desahannya dengan iringi suara pertemuan pada depan dan pantatnya. Semakin cepat goyangannya semakin membumbung tinggi rasa nikmat itu aku rasakan. Cengkraman memeknya begitu ketat dan erat seolahhendak melumat haibs kontolku yang dilubang dalam memeknya. Terlintas dalam pikirkanku mungkin kontol suaminya tidaklah sebesar punyaku seginggha memek istrinya yang sedang menaiki aku begitu terasa sempi dan hangat dan mengigit.
Ekspresi wajanya saat dia memacu diatasku sungguh mempesona, ditunjang dengan struktur memuncak. Apalagi Yenny menggoyangkan pinggulnya dengan begitu hebat. Terkadang dia memaju mundurkan pantatnya, terkadang ia memutar sehingga kontolku serasa terpelintir didalam lubang memeknya..Uuuuuhhhhh.....begitu nikmatnya persetubuhan dengan memek Yenny.
Goyangannya kini sudah semakin cepat dengan iraman yang menhentak-hentak, sepertinya dia mau mencapai puncak kenikmatan dunia tidak lama lagi. Aku mengimbangi dengan kocokan dari bawah sehingga pantatku terangkat-angkat dari kasur yang empuk itu. Tiba-tiba saja dia menerkam mulutku sambil memasukan lidahnya kedalam rongga mulutku, dengan goyangan pinggul yang semakin kencang dan suara geraman laksana singa betina yang kehilangan anaknya.
"Aaarrrrhhhhhhh.....dia melepaskan kulumannya dan mendesah sedikit histeris mengiringi denyut-denyutan di dalam lubang memeknya yang terasa semakin becek. Badannya tersentak-sentak sambil memeluku erat dan mulutnya singgah ditelingaku sambil mengigit pelan. Aku mendiamkan badanku menunggu hingga Yenny selesai menikmati puncaknya. Kontolku masih tertancap lekat didalam memeknya yang sudah sangat becek, tidak mau tinggal diam unutk mengejar puncak kenikmatanku, aku membalikan tubuhnya dan mengambil posisi diatasnya. Kembali kugenjot Yenny dengan perlahan agar dia mampu beradaptasi setelah selesai masa orgasmenya berlangsung. Semakin lama semakin cepat aku menggoyangkannya tubuhku yang gempal diatas tubuhnya sambil kujulurkan lidahku disela-sela telinganya. yenny mulai ikud menggoyangkan pinggulnya pertanda nafsunya telah mulai bangkit lagi.
Terkadang digoyangkan pinggulnya kesamping dan memutar menambah nikmatnya percintaan kami. Semua urusan dirumah dan pekerjaan sudah tak lagi terpikirkan yang adanya kenikmatan yang terus merambah mendekati puncaknya. Terasa olehku puncakku sebentar lagi akan tiba, aku harus mengurangi tegangan karena masih ada gaya yang ingin kukeluarkan dengannya. Kucabut batang kontolku dari memek beceknya yang merah merekah, kedua tanganku mengangkat pinggulnya dan memutar sehingga sekarang pantatnya yang padat, bundar, sekal dan besar menghadap kearah kontolku.
Hhhhmmmmm....Bokong yang menjadi impianku kini tersaji dihadapanku. Memeknya yang mekar seolah memanggil-manggil kontolku untuk segera memasukinya. Bulu hitam yang tercukur rapi semakin memperindah perabotan vital milik wanita yang tengah kusetubuhi ini. Langsung saja kunusukkan batang kontolku kedalam lubang vaginanya yang telah basah dan siap menerima pompaan mautku.. Aaaaarrrhhhhhhh.....Yenny mendesah saat kontolku tanpa tedeng aling-aling menusuki memeknya dari belakang. Kini kami berposisi Doggy style ini memang sangat nikmat jika dilakukan dengan wanita yang memilki bokong padat dan besar seperti Yenny ini. Kontolku kukocokan segera dengan kupercepat diselingi dengan desahan kenikmatan dari mulut Yenny. Sepuluh menit kemudian tampak desahan Yenny semakin besar dan goyangan pantatnya semakin tak karuan.
"Aaaaarrrrrrhhhhhh....Maaasssss....Aku keluaaaarrrrrr...." Badannya tersentak-sentak dengan memek yang berdenyut-denyut membuat aku tidak dapat menahan pacaran maniku yang sudah akan menyemprott..
"Yennnnnn.....aku mo keluar juga nih....... Dimanaaaaaaaa.....?" denyutan dikepala kontolku semakin terasa. yenny pun segera membalikkan badannya sehingga kontolku yang masih tertancap menjadi tercabut dari memeknya. Segera disambarnya penisku dan langsung dikulum dengan penuh gairah. Aku pun tidak tahan lagi mendapatkan seranga mendadak seperti itu, apalagi memang puncakku sudah didepan mata.
"Aaaaarrrrrrrggggghhhhhhhhh......Enak banget Yeeeeeennnnnnnn..."
Spermaku menyemprotttt sebanyak lima kedutan dan tanpa membiarkan kontolku keluar dari mulutnya semua cairan kenikmatanku dihisap dan ditelan semua olehnya. Badanku terasa begitu ringgan bagai melayang di awang-awang. Rasa kenikmatan yang menyelimuti tubuhku berangsur-angsur menghilang meyisakan rasa kepuasan yang tersungging dibibirku. Yenny masih menjilat kepala kontolku sehingga bersih dari cairan spermaku.
Aku terlentang penuh rasa kepauasan disebelahnya dengan memejamkan mata menikmati orgasme yang baru saja berlalu. Dia terbaring tnpa pakaian disebelahku dengan posisi menyimping sambil memeluk erat tubuhku dan terkadng jemarinya bermain di pentil dadaku yang masih tersisa ketenagannya.
"Hhhhhmmmmmm....tidak salah lagi penilaianku. Mas memang lelaki sejati. Tahu gak mas, kenapa aku sampe pengen banget ngerasain berhubungan badan sama mas?" Yenny berbisik di telinga kananku dengan tangan yang masih mengusap usap dadaku." Ga tau. Emank kenapa sih yennnn?" aku kembali bertanya dengan mata yang masih terpejam. "soalya aku sering dengar cerita dari si mba kalo mas itu orangnya jago dan jantan baget kalo maen seks. Setiap aku ketemu Mas, aku jadi menhayal gituan mas. Kaya gimana sih jantannya mas. Jadinya aku berani-beraniin aja minta no Wa nya mas. Cuman nunggu kesempatan yang pas. Sebenarnya watu aku datang kerumah dan minta nomer Wa mas, aku tahu kalo si Mba lagi enggak ada dirumah. Soalnya sebelumnya aku liat dia keluar pakai motor. jadi aku langsung kerumah mas. Ternyata benar kesampaian juga. Kapan-kapan kita ulangi lagi ya Mas." Yenny berkata yang menyerupai berbisik karena bibirnya tepat di telinga kananku.
Setelah berbincang-bincang pasca hubungan intim kami, kamipun bergegas pulang tentu saja saat mendekati kompleks kami, dai turun terlebih dahulu agar menghindari kepergok tetangga atau orang yang mengenali kami. Sepertinya percintaan intim ini akan berlajut karena Yenny begiru terkesan dengan pegumulan kami tadi. Hhhhmmmm.....aku menhela nafasku panjang-panjang sambil keningku berkerut dan terpikri oleku. "Bakalan Chattingan lagi nih.
Ibu Yenny, Teman Baik Istriku Yang Menggairahkan : by poker-seks.blogspot.com - Cerita Mesum, Cerita Panas, Cerita Dewasa, Cerita Seks, cerita Seks indonesia, Pengalaman Seks, Cerita Seks Hot, Cerita Porno, Porno Indonesia, Cerita Seks Seru, Cerita Ngentot, Cerita Panas ABG, Cerita Anak Sekolah, Cerita Panas Bersama Pacar
- Kisah Teman Baik Istriku Yang Menggairahkan
- Cerita ibu yenny cewek kuat nafsu
- Cerita mesum dengan selingkuhan
- Cerita teman kencanku adalah silngkuhanku
- Cerita ibu yenny yang menggairahkan
0 komentar:
Posting Komentar