Poker-seks cerita sek terbaru - Sebelumnya ada kisah Sungguh Nikmat Ngentot Memek Pacar Yang Masih ABG , Kini ada cerita seks yang bergambar Nikmatnya Dingulum Dengan Mulut Cewek Bibir Tipis. Selamat membaca dan menikmati sajian khusu bacaan dewasa dan terbaru.
Kini saya sedang bekerja disalah satu toko roti. Pengalaman ini saya alami 3 tahun yang lalu tepatnya dibulan oktober. Saya termasuk anak yang pandai bergaul. Tapi sayang kebanyakan teman saya adalah pria. Hal ini dikarenakan pacar saya 1 kerja denganku hingga jadi sulit untuk melihat cewek-cewek lain. (Sebut saja namanya wulan) hampir 3 tahun, tapi sekarang sudah putus. Kami pacaran sewaktu masih sekolah dan yang terindahnya kami sudah sering melakukan hubungan suami-istri.
Nikmatnya Dingulum Dengan Mulut Cewek Bibir Tipis
Sehingga pada bulan desember saya bertemu dengan teman lamaku yang dulunya satu sekolah. Sebut saja namanya Evi. saat disekolah Evi termasuk anak lumyan cantik di sekolah. Sesuatu kebanggan bagi kaun pria jika berhasil berteman apalagi menjadi pacarnya. Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi temannya. Dalam berteman ia selalu memilih-milih, apalagi dalam menjadi pacarnya. Saat itu akupun tidak berhasil menjadi temannya. Wajar jika dia tidak mau berteman denganku karena aku hanya cowok biasa yang mempunyai wajah yang biasa saja.
Kejadian ini terjadi pada awal bulan desember, saat saya bersama dengan wulan hendak makan siang di belakang kampus. Dengan tidak sengaja kami berdua berpapasan dengan Evi. Kami pun senyum duluan dan sesudah itu dibalas dengan senyuman dan ucapan oleh Evi."masih awet ya dari sekolah"? katanya. Kami hanya membalas ucapan dia dengan senyuman saja. Ketika melihat bodynya yang oohhh aduhai membuat saya ingin memiliki dia, tapi mana mungkin pikiranku.
Sesudah itu pulang sekolah dengan gak sengaja aku ketemu dengan Evi. Dia sedang melihat papan pengumuman. Aku diam karena ku akui aku juga grogi setetengah mati. Setelah agak tenang sedikit aku mulai mendekatinya.
"Hei, lagi ngpain?" sapaku.
"Hei, ketemu lagi, lagi liat pengumuman nih." Jawab dia.
"Eh vi, tau gak jalan pasir dimana?" tanyaku. Sebenarnya aku sudah tahu dimana jalan itu. Sengaja aku pilih jalan itu karena jalan itu melewati rumahnya dulu.
"Kalo ga salah di dekat sana deh? Emank mo ngpain kesana?" jawab dia. Wah kena juga nih, pikirku. "mo ketemu teman aku disana, cuma ga tau jalannya kemana. Kalo ga salah rumah kamu di daerah jalan pasirkan?" pancing aku.
"Iya emank kenapa?"
"Anterin donk kesana, ntar aku anter balik dech kerumah kamu".
"Gimana yah, soalnya temanku ada yang mo nganterin balik, tapi yah udah dech aku bilang dulu sama teman aku, kamu tunggu aja di kopma yah?" jawab dia. Wuihsss, rencana ku berhasil nih.
Tidak sampai 10 menit Evi menghampiriku yang sedang duduk bersama temanku.
"Ayo, mau balik sekarang?" dengan gesit aku berdiri dan pergi bersamanya. Temanku hanya bengong, karena tidak menyangka aku akan jalan bareng ama Evi. Kami pergi menuju tempat parkir mobil, karena saat itu aku kan menaiki mobil inova.
Saat ditengah perjalanan kami hanya berbicara mengenai masa sekolah dan mengenai wulan. Tapi setiap pembicaraan mengarah pada Evi, aku selalu bilang kalo aku sudah putus dari wulan. Dan aku bilang ama Evi supaya jangan ungkit-ungkit masalah wulan lagi. Mobil sengaja keperlambatkan supaya aku dapat bicara agak lama dengan dia. Dan saat itu, kancing baju atasnya terbuka dan dia duduk sambil miring kekiri pintu mobil. Sehingga kelihatahan BH yang berwarna hitam. Adu ma, ucapku. Nggak terasa kontolku sudah mengeras. Ku coba untuk diam sejenak, karena kalau salah sedikit sikapku maka gagal juga tuk dapetin bodinya.
Setelah usai ditunjukin jalan pasir, akupun mengantarnya balik. Sesampai didepan pintu rumahnya
yang lumayan mewah, ia berkata sambil tersenyum.
"Makasih yah, dah mo nganterin. Mo masuk dulu ga kerumah.?" wah kesempatan nih pikiranku. Tapi rencana sih harus tetap kujalanin.
"Ga deh Vi, makasih. Lain kali aja yah, aku mesti ke pasir lagi nih. Oh ya, besok balik jam berapa? barengan yuk?" ajakkanku.
"Besok aku balik jam 10:30, ya udah kalo mau nganterin tungguin di papan pengumuman besok yah?" wah,,rencana pertamaku sukses nih. Tinggal jalanin rencana ke 2 lagi.
Besoknya aku sudah dengan cepat syand by di papan pengumuman . Dan tidak lama kemudian Evi datang menghampiriku.
"mo nganterin lagi nih, kalao mau sekarang aja", tanyanya.
"Ayo deh sekarang aja". Jawabku dalam hati ini juga deg-degan banget.
Bukan karena mau jalan ama Evi, tapi takut ketahu ama wulan. Wah bisa berade nih urusan kalo ketahuan. Akhirnya kamipun pulang samaan. Di tengah perjalanan pulang kami ngobrol sampai terbahak-bahak. Memang aku pintar untuk membuat orang lain ketawa, dan kuakui itulah kelebihan ku dalam menaklukan hati wanita. Ditengah tawa kami akupun mulai bertanya kesukaan dia? saat itu terpikir oleh ku untuk mengajaknya berenang, karena dengan berenanglah aku dapat melihat bodi seksinya secara langsung. Memang Evi selama di sekolah tidak pernah 1 kalipun ikut pelajaran berenang, entah kenapa?
Bukan karena mau jalan ama Evi, tapi takut ketahu ama wulan. Wah bisa berade nih urusan kalo ketahuan. Akhirnya kamipun pulang samaan. Di tengah perjalanan pulang kami ngobrol sampai terbahak-bahak. Memang aku pintar untuk membuat orang lain ketawa, dan kuakui itulah kelebihan ku dalam menaklukan hati wanita. Ditengah tawa kami akupun mulai bertanya kesukaan dia? saat itu terpikir oleh ku untuk mengajaknya berenang, karena dengan berenanglah aku dapat melihat bodi seksinya secara langsung. Memang Evi selama di sekolah tidak pernah 1 kalipun ikut pelajaran berenang, entah kenapa?
"Mau kemana lagi ntar habis nganterin aku?" tanyanya
"Aku mau berenang nih Vi, kamu bisa berenang ga?" pancingan aku.
"Gak bisa nih: jawab dia
"Ya udah, kamu mau berenang samaan ga ma aku, ntar aku ajarin dech" jawabku.
"Tapi aku gak punya baju renang, soalnya aku gak suka renang si"! Katanya
"Yah kamu cari donk, ntar kalao ga ada kan beda urusannya lagi, jadi besok jam 2 sore ya?" Tanyaku
"Iya deh jam 2 sore jemput aku di rumah yah" jawabnya.
Sesudah itu aku anterin dia balik kerumahnya. Rencana ke 3 nih besok. Wahhh,,udah kebayang bentuk dadanya pahanya dan setuhan tangannya saat aku ajarin dia berenang besok, terlebih tangannya ditumbuhin bulu-bulu halus".
Besoknya kamipun pergi berenang samaan ke pemandian Cipaku. Saat berganti baju aku sudah membayangkan bentuk dadanya, pahanya yang putih dan lain-lainlah pikiranku saat itu. Saat ketemu hati ku langsung berdetak lebih kencang, karena Evi yang ada di depanku sekarang sedang memakai baju renang. Dan dadanya mulai kelihatan sedikit menyembul ditambah dengan pahanya yang indah n puhit n mulus abis. Sueerr, kontolku saat itu langsung tegang terlebih dia menggandeng tanganku menuju tempat penyimpanan tas disamping kolam renang.
Sesudah itu aku pun langsung memasuk ke kolam renang dan disusul Evi. Dan disaat itu mulai aku mengajari dia sebatas aku bisa. Saat memegang tangannya terasa jantungku berdetak lebih cepat. Tangannya halus banget. Ditambah senyuman manis dengan bibir yang tipis dan merah. Sudah hampir 1/2 jam aku mengajarinya. Tapi kontolku ini masih saja tegang terus. Pada saat aku sedang mengajarinya dengan tidak sengaja dia menyenggol batang kontolku yang sedang tegang dari tadi, karena saat itu aku sedang mengajarinya gaya katak. Aku malu banget, karena takut dipikir Evi, jorok atau belum apa-apa sudah tegang duluan. Tapi aku coba melupakan saja pikiran itu dan terus mengajarnya.
Disaat itu aku sudah tidak bisa mengendalikan diri lagi. Dengan sengaja saat dia hampir tenggelam sengaja aku peluk dan dekatkan kontolku di depan atau di belakang dia. Dengan sengaja juga aku mencoba agar tanganku sekai-kali mengenai kedua buah teteknya dia. Rencana ku berhasil, kami semakin akrab saja. Tapi aku ngga tau, apa mungkin ia suka ama aku, atau hanya sebatas teman. Kami berenang hampir 3 jam.
Seusai berenang aku terlebih dahulu mengajaknya pulang karena hari sudah jam 18:20. Kami makan di hoka-hoka bento yang ada ditepi jalan. Dan dalam perjalananan pulang pun kami masih tertawa bersama. Dalam hatiku berkata, sebentar lagi kamu masuk dalam pelukan ku Vi! Setelah sampai rumah Evi, ia mengajak aku masuk supaya minum teh dahulu. Kesempatan ini tidak ku sia-siakan lagi. Inilah rencana akhirku. Akupun ikut masuk dan duduk disebelahan dia sambil posisi setengah tidur. 15 menit kami mengobrol. Otakku berputar terus saat kami ngobrol bersama. Dalam pikiranku, giamana aku supaya dapat menyentuh dia, sedangkan dari Evi tidak ada sinyal sama sekali padaku.
Sampai jam pukul 20:00 aku masih terdiam. Tidak lama kemudian Evi lalu bertanya padaku.
"Maaf yah kalo ini nyakitin kamu, cuma aku mau nanya. Kenapa kamu kok bisa sampai putus dari wulan, kan dia orangnya baik banget". Wah dengan pertanyaan itu aku mulai dapat ide lagi.
"Ga tau deh Vi, aku juga bingung. Aku merasa kami tidak cocok lagi dech". Kataku. dengan perasaan sedih aku coba genggam langsung tangan dia sambil berkata,
"Tapi kamu jangan bilang am siapa-siapa kalo aku sama wulan udah putus yah,, Pleassee.." Ya ampun ak deg-degan banget saat itu, tapi aku coba bersikap tenang. Dia cuma diam saja aku pegang tangannya.
"Tenang aja kok, aku bisa jaga rahasia". Ucapnya.
Saat itu nafsuku sudah nggak terkendali lagi, terlebihnya ruang tamu tertutup rapat hanya aku dan Evi. Pada saat itu semua keluarganya yang lain sedang asik entah dimana. Tanganku saat itu sedang mengenggam tangannya. Dan perlahan-lahan aku mengusap bulu halus yang ada di tangannya dan mengusapnya perlahan-lahan sambil berkata,
" kamu cantik banget vi, aku senang banget bisa samaan ama kamu".
Perlahan kulihat gerakan tangannya, wajah dan kakinya dia. Ternyata dia sudah sedang gelisah. Merasa ada jawaban aku meneruskan elusanku, dengan penuh nafsu dan berani sambil kecoba dekatin bibirku ke bibr munggilnya dia. Sengaja aku mengecup secara perlahan dan lembut dan diirigi desahan nafas perlahan. Memang aku pintar dalam membuat cewek merangsang, karena aku sudah berpengalaman dari wulan. Ketika kukecup bibirnya secara perlahan dia langsung memejamkan matanya dan terasa getaran kakinya yang saat itu mulai gelisah.
Dengan perlahan ku coba kecup lagi bibirnya. rupanya kali ini ciuman ku dibalasnya juga. Ia balik mencium ku dengan lembut. Perlahan ku lepaskan ciumanku dibibirnya dan bergerak agak dekat untuk menuju lehernya. walaupun aku sudah terangsang banget tapi aku masih bisa berkendali dan berpikir apa yang mesti aku lakukan lagi untuk dapetin bodynya. Ciumanku bergerilya disekitar leher dan dekat telinga. terdengar nafasnya yang sudah memburu. Perlahan-lahan tanganku memegang pipinya secara lembut, lehernya dan mencoba memegang teteknya yang adu mak aduhai itu. Aku usap perlahan ditetek Evi dari luar baju yang ia kenakan. '
Namun ia masih diam dengan mata tertutup. Dengan perlahan tanganku masuk ke dalam bajunya lewat bawah dan tanganku mulai mengenai BH nya. Ku coba angkat sedikit BH nya secara perlahan-lahan. Dan terasa saat itu tetek Evi sudah dalam gengganmanku. Kuusap dan kupelitir pentilnya secara perlahan. Saat itulah kucoba tangan yang satu lagi tuk membuka kancing bajunya. Setelah kubuka bajunya terlihatlah BH yang berwarna hitam, dengan gunung kembar yang indah banget dibaliknya. Saat itu nafsuku sudah semakin tinggi dan tidak terkontrol lagi. Kontolku sudah ngaceng banget sehingga ingin meloncat dari balik celana dalamku.
Dengan itu saja aku belum puas apalagi belum melihat memeknya. Ku mulai coba tuk buka roknya secara perlahan, terlihat pula gundukan daging dibalik celana dalam hitamnya. Aku terdiam senjenak karena tidak menyangka Evi cewek yang cantik dan seksi banget, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendekatinya kini evi pun sudah bugil di hadapanku.
"Aghh..kamu kok gini sih an" desahannya. Aku cuma tersenyum puas dan kucoba tuk menarik tangannya ke arah kontolku. dan memang sengaja sleting celanaku sudah aku buka. Dan merosolah celanaku. rupanya Evi sudah sangat bernafsu banget. Diangkatnya bajuku dan di lepaskannya celana dalamku.
Kini matanya sudah terbuka dan melihat kontolku yang sudah mengeras dari tadi.
"ihhh....gede banget yang kamu an"? aku coba bangkit berdiri agar dia mau mengulum kontolku. "Kamu mau cium kontolku kan"? tanpa menunggu komando lagi. Kepala Evi ku arahkan ke kontolku yang sudah tegang mengeras banget. Diciumnya perlahan-lahan kontolku dan dijilatnya kontolku. "muahhh...mmmmccchhhhh.." terdengar suara dari mulutnya yang tipis.
"Terus Vi..achhh...terus...enak banget loh.....kamu pinter banget vi..achhhh..."
15 menit sudah berlalu. dan perlahan aku angkat tubuhnya keatas sofa ruang tamu dan kubaringkan tubuhnya. Kumulai cium lehernya terus turun susunya yang kenyal dan indah. "gila banget nih cewe bodynya, susunya. pantatnya yang kenyal, terlebih bulu-bulu yang lumyan banyak dan halus". humamku dalam hati". kucium susunya yang besar dan kenyal. "muachh" " adu...terusinnn...achhhh...." dia mengerang terus sambil ku jilatin teteknya dan tangan kananku perlahan-lahan menuju memeknya. Astaga..basah banget sudah nih...terus ku elus dangan lembut dan kubelai klitorisnya yang sudah memucat.
"Achhh..eeuuhhh...."ia mengerang keenakan. Perlahan ciumanku turun kebawah memeknya. ku jilatin memeknya yang basah itu.mmhhhh...mmmmacchhhh.. dia menarik kepalaku dan megejang. "Acchhhh. Kayaknya aku mau kencing nih.."
"Kencingin aj vi, itu bukan kencing kok yang mo keluar, itu namanya cairan spremaku.."
"Acchhhh, enakkk banget nih....ahhh...terusin sayang katanya".
Akupun tersenyum kecil saat ia memanggil ku dengan kata sayang."hahaha...kamu udah masuk dalam genggamanku sekarang vi.."kataku dalam hati.
"Achhh.. terusin say... terusin yah sayankk... katanya "..
Kujilat memeknya terus dan terus...
"Oohhh...indahnya memekmu vi. beruntung banget aku bisa dapetin memek dari cewek secantik kamu" kataku dalam hati. Kali ini ia merapatkan kakinya dan kembali mengejang.
"Ahhhh...Say....kayaknya aku mau kluar lagi nih....Acchhh..."
"Keluarin aja semuanya sayang...terusss keluarin aja..."kataku.
Setelah kurasa cukup, mulai ku arahkan kontolku yang sudah keras dari tadi dan panas kememeknya Evi.
"Tahan sebentar ya kalau sakit...ntar juga nggak sakit lagi kok..." kataku pada Evi. Kumasukan kontolku perlahan-palah ke lubang memeknya. Achh,,,erangku karena kontolku masih agak susah measuknya. maklum memek perawan pertama kali pasti jelas susah dimasukinya apalgi punyaku kan gede dan besar..
"Achhh...Ohhh...masukin aja langsung dech Say..."pintanya.
"Kamu ngga akan nyesal vi..?" kataku
"Ga akan kok, aku rela ama kamu diambilnya" Jawabnya
"Achh...terus..." Dengan sedikit kekuatan kutekan kontolku makin kedalam. Dan kini sudah masuk semua kontolku kedalamnya.
"Ohhh...hangat banget memeknya..." ucapku
"Aduh sakit Say....Akhhhh...." desahannya
Terasa ceceran darah segara perawan keluar dari memeknya dan membasahi bajunya yang memang sudah sengaja kusimpan dibawah pantatnya. "Ya ampun...banyak banget darah keperawannya nih..." Gumamku dalam hati. tidak perduli dengan darah yang mengucur aku enjot dia perlahan-lahan, dan kelama-lamaan semakin kukencangkan.
"Acchhh..ohhh....akkhhh....terusin say....makin lama semakin enak nih...achhhhh...Genjotanku makin kupercepat lagi..
"Achhh...ohh...enak banget Sayankkkk....terusin yah..."
Sekitar hampir 15 menit lalu aku menggumuli dia. perlahan-lahan ku genjot dia secara pelan dan pelan. Sehingga dia bisa menikmatinya.
"pelan-pelan aja yah vi, biar aku bisa cium teteknya kamu".kataku.
Sambil menggesek-gesek kontolku didalam memeknya. Kucium perlahan-lahan pentil teteknya. kuatur perlahan-lahan gseskan ku. Dan tidak lama kemudian terdengar ia mengerang dan mengejang.
"Acchhh...kaya ada yang mau keluar nih....acchhhh....aduh ..mau keluar nih..." "kembali kuatur gesekanku secara perlahan agar ia bisa menyemprot keluar cairan spremanya. Dan benar saja sebentar kemudian dia mengalami orgasme untuk kedua kalinya..
"Achhhh,,,achhhh....ohhh....mau keluar nih...Say....acchhh.."
Evi sudah mengalami 2 kali orgasme sedangkan aku sebentar lagi mau keluar. setelah kurasa cukup, maka kepercepatkan gerakkan kontolku kelubang memek beceknya dia.
"Achhhh...mau keluar lagi nih say....achhhh..."
"Bentar lagi aku juga mau keluar nih vi...ahhhh" erangku.
"keluarin didalam aja yah say...accchhhhh...."
Walapun dia sudah bersedia menerima sperma ku di memeknya, tapi aku tidak sebodoh itu, aku masih ga mau terikat oelh dia. Dengan menambah kecepatan aku terus mengenjot dia semakin cepat.
"Achhhhh...aku mau keluar nih....kamu mau minum sprema ku kan...achhhh." kataku
"Kenapa gak dikeluarin di dalem aja sih, yah udah ga pa pa kok dimulut ku juga."
"Kenapa gak dikeluarin di dalem aja sih, yah udah ga pa pa kok dimulut ku juga."
"Accchhhh....terusinn say...say aku juga..ucapku
"Mau keluar lagi nih..Acchhhh..
"Aku juga mau keluar nih vi.."
Saat itu kamipun kelaur bersamaan."achhh...kuangkat langsung kontolku yang sudah hampir menyemburkan sprema...achhhh...kukocokan kontolku ke arah mulut dan tetetnya dia.
"Crotttt.crotttt....crotttttt. spermaku membasahi mulut dan susunya".
"Achhh...sreppp...enak banget sprema kamu Say...
"Cape banget nih...liat tuh badanku sampe kerinagtan semua."
Aku hanya tersenyum dan berkata." Tapi enak kan.."kubersihkan cairan spermaku dengan tisunya. ia pun pergi kekamar mandi untuk membersihkan badannya..acchhhhh...lega banget hatiku setelah dapetin cewek cantik putih,dan masih perawanannya. Setelah Evi membersihkan badannya saya pun minta ijin pulang.
by poker-seks.blogspot.com - Cerita Mesum, Cerita Panas, Cerita Dewasa, Cerita Seks, cerita Seks indonesia, Pengalaman Seks, Cerita Seks Hot, Cerita Porno, Porno Indonesia, Cerita Seks Seru, Cerita Ngentot, Cerita Panas ABG, Cerita Anak Sekolah, Cerita Panas Bersama Pacar
- Kisah kontolku dikulum mulut bibir tipis
- Cerita seks cewek bibir tipis
- Cerita mesum dengan teman
- Cerita dewasa nafsu cewek perawan SMA
- Cerita teman kencanku masih polos
0 komentar:
Posting Komentar