Poker-seks cerita sek terbaru - Sebelumnya ada kisah Pengalaman Ngentot Pertama kali Sama Pacar , Kini ada cerita seks yang bergambar Kuperkosa Tante Sendiri Sampai Kenikmatan Crot. Selamat membaca dan menikmati sajian khusu bacaan dewasa dan terbaru.
Cerita Seks kali ini tergolong cerita seks yang paling menarik, kenapa begitu? karena disini akan menceritakan kisah seks dengan Tante saya yang memang cantik dan mempesona. Panggil saja nama saya Ricky dan usia saat ini 24 tahun. Kisah seks ini terjadi waktu aku masih dibangku SMA.
Kuperkosa Tante Sendiri Sampai Kenikmatan Crot
Kisah seks pemerkosaan ini berawal dari dititipkan aku oleh orang tua saya pada adik kandung ibuku yaitu sebut saja namanya Maya. Orangnya sungguh benar-benar cantik dan bertubuh putih mulus. Pokoknya para pembaca sekalian melihat Tante aku pasti akan berfikir seperti aku. Aku saja yang sebagai keponakannya sangat pingin sekali mengagahi dan memperkosa dan menikmati hangatnya hubungan intim dengan dirinya.
Tante ku ini menjanda bukan karena maunya, beliau menjanda karena ditinggal suaminya meninggal akibat kecelakan motor. Sungguh malang sekali Tante Maya ini, diusia yang bilang masih cukup muda sudah jadi menjanda 2 orang anak pada usianya yang masih 29 tahun. Walaupun Tante Maya janda beranak 2, namun tubuhnya sungguh terawat sekali dan masih singset dan seksi. Maklum sajalah walaupun seorang janda Tante Maya ini termasuk JAPAN ( Janda Manpan ) kondisi ekonominya tergolong lebih cukup. Tante Maya hampir setiap minggu melakukan senam ero Tante, spa dan masih banyak perawatan yang ia lakukannya.
Tante Maya bila dibandingkan dengan gadis berusia 22 tahun tidak kalah. Ditambah lagi Tante Maya mempunyai pantat semok dengan pinggul yang singset. Betis dan pahanya sangat putih sekali, bahkan tumpukan lemak dan sellit tidak ada sedikitpun dibodynya. Buah dadanya juga lumayan besar, perkiraan aku ukuran BH na sekitar 34B. Buah dadanya masih kencang sekali, tidak kendor. Jika diluar rumah, Tante Maya ini seperti seorang remaja yang menggugah kaum para lelaki.
Kisah seks sedarah saya dengan Tante Maya sungguh tidak terduga sekali, bahkan saya tidak menyangka bisa ngentot dengannya. Pada waktu itu suasana rumah sedang sepi, saat itu saya baru pulang sekolah, dan aku melihat Tante yang sedang asyik memasak untuk hidangan makan siang. Dengan langkah yang terlihat lelah karena kecapekan, secara spontan saya langsung menuju menghampiri meja makan dan berkata.
"Tante, makanannya belum siap yah?," tanyaku pada Tante Maya.
"Belum nih ki, sabar dulu ya, mbak Surti (pembantu tante saya) dari pagi disurh belanja malah belum pulang, jadi Tante repot sendiri deh," keluh Tante Maya.
Saat itu lihat didahi-nya mengalir cucuran keringat, belum lagi tangannya yang belepotan dengan berbagai macam bumbu yang sedang diraciknya. Kelihatan sekali kalau Tante Maya tidak pernah bekerja keras seperti ini. Walapun begitu, entah kenapa terlihat sekali wajah Tante saya semakin cantik. Saat itu dia hanya menggunakan daster pendek yang tidak terlalu ketat. Sehingga saat itu terlihatlah bentuk pantat yang semok dan pinggulnya yang seksy dibalik daster tipisnya. Daster itu jadi kelihatan memetakan garis celana dalamnya kalau dia sedang membungkukan badannya. Uhhh, skesi sekali pikiranku mulai melayang tidak jelas. Belum selesai aku mebayangkan Tante Maya, tiba-tiba berkata.
"Tante, ricky bantuin Tante yah ?", ucapku.
"Boleh-boleh Ki, sini-sini !!", jawab Tante tidak keberatan.
Kemudian akupun menuju kearah Tante, saat itu tidak ada angin tidak ada hujan, belum sampai aku mendekat, entah kenapa apa tiba-tiba air kran ditempat cucian piring copot. Hal itu secara otomatis air langsung menyembur dengan derasnya mengenai Tante Maya yang kebetulan saat itu berada didepan kran air taid, lalu,
"Aduh Ki, tolongin Tante, gimana nih Ki ??", ucapnya dan saya dengan paniknya berusaha menutupi saluran air yang menyembur dengan tangannya. Karena body Tante Maya tidak terlalu tinggi, untuk mencapai saluran itu dia harus sedikit membungkuk. Terlihat sekali dasternya yang sudah basah kuyup itu memetakan pantatnya yang besar. Garis celana dalamnya kini terlihat jelas. Dengan tergegas-gegas, tanpa aku pikir-pikir lagi segera mendekat dan membantunya menutup saluran air itu dengan tanganku juga.
Tanpa aku sadari ternyata posisi tubuhku seperti sedang memeluk bodynya dari belakang. Bisa dibayangkan, tanpa sengaja juga kontolku mengenai belahan pantatnya yang sekal dan semok. Keadaan ini bertahan beberapa lama. Sehingga menimbulkan sesuatu yang kotor dipikiranku.
"Ki gimana ini nih?", tanya Tante tanpa bisa bergerak.
"Duh gimana ya Tan, Ricky juga bingung nih Tan?", ucapku mengulur waktu.
Saat itu, karena gesekan-gesekan yang berlebihan dikontolku, aku jadi tidak bisa menahan gairah untuk merasakan bodynya. Pelan-pelas aku melepas satu tanganku dari saluran air, dan berpura-pura meraba-raba disekitar cucian piring, mencari sesuatu untuk menutup saluran air itu sementara. Tanpa sepengetahuannya aku juster melepas celana dan celana dalamku. Memang agak sush tapi akhirnya akupun berhasil dan dengan tetap posisi semula kini bagian bawahku sudah tidak mengenakan apa-apa lagi.
"Wanh, nggak bisa buat nutup Tan. Sebentar Ricky carikan dulu yah Tan", ucapku.
Kini nafsu dan niatku sudah tidak bisa ditahan lagi, pelan-pelan saya melepaskan pengananku disaluran air.
"Pegang dulu Tan", ucapku sedikit terengah menahan nafsu.
"Yah, gih sana cepetan, Tante sudah pegal nih", ucapnya.
Kemudian tanpa rasa takut dan pikir panjang, secepat aku langsung menyingkap dasternya, kemudian dengan cepat juga berusaha untuk melorotkan celana dalamnya yang entah warnanya apa, karena sudah basah kuyup karena kena air.
"Eeee...ee...apa-apaan nih KI, jangan gitu dong !!", tegur Tante padaku.
Saat itu, tanpa sadar Tante melepas pegangannya dari saluran air untuk menahan tanganku yang sedang berusaha melepskan celana dalamnya. Air mentembur lagi.
"Aaahhhh... Ugghhhh...",ucap Tante tidak jelas karena mulutnya termasuk air.
Tanpa sadar juga Tanteku juga berusaha untuk menutup saluran iar dengan tangannya lagi, otomatis tangaku sudah tidak ada yang menahan lagi. Kesempatan pikirku, dengan satu tarikkan celana dalamnya melorot sampai diujung kakinya.
"Ouughhhh....Ki jangan, aku ini Tantemu, jangann Ki, tolong...!!", mohonnya.
Kepalang tanggung, aku lansung jongkok. lansung aku menyibak pantatnya yang besar dan mencari-cari ilang senggamanya. Kudekatkan kepalaku, kujulurkan lidahku untuk mencapai Kewanitaannya.
"Sss.... Ki.... Aghhhh...", desahan Tante.
Ternyata jilatan pertamaku membuatnya bergetar tanpa bisa beranjak dari tempat semula, kalau bergerak maka air pasti akan menyembur lagi. Disaat itulah lidaku semakin leluasa merasakan aroma dari memeknya, semakin kedalam membuat Tanteku bergetar hebat. Entah kenapa sudah tidak ada lagi bahasa bodynya yang menunjukkan penolakan.
Ketika kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak karuan. Kucari Klitorisnya, memang agak sulit, setelah dapat kuhisap habis dan dua jariku juga ikut menusuk liang memeknya. Tidak terkira jumlah lendir mani yang keluar, tak lama kemudian, terasa pantatnya bergetar hebat sekali.
"Agghhh...Ouughhhh... Ki.... Ssss... Aghhhh...", dengan erangan keras, rupanya Tanteku ini sudah mencapai Klimaks.
Saat itu bodynya langsung lunglai tapi tanpa melepas pengangannya dari saluran air. Aduh saya belum apa-apa pikirku. Langsung aku berdiri, kusiapkan kontolku yang sudah tegang dengan keras. Dengan dua tanganku, saya coba menyibakkan kedua belahan pantatnya sambil kudekatkan kontolku pada memeknya. Kudorongkan sedikit demi sedikit. begti sudah benar kontolku di tepat mulut kenikmatannya, tanpa ba-bi-bu langsung kusodok dengan kasar.
"Aghhhh... sakit Ki... Aow... pelan-pelan..." kepala Tanteku langsung melonjak keatas.
Tanpa sengaja pegangannya disaluran air lepas. Air menyembur dengan deras. Kepalang basah, begitu mungkin pikit Tanteku karena selanjutnya dia hanya berpegangan dipinggiran tempat cucian piring. Sudah tidak ada penolakan pikirku. Kudiamkan sebentar kontolku yang sudah masuk hingga pangkalnya didalam lubang memek Tanteku, ku sangat nikmati benar-benar bagaiman ternyata Memeknya yang sudah mengeluarkan 2 anak ini masih saja nikmat dan mengigit. Sungguh sensasi yang sangat luar biasa sekali. Pelan-pelan kutaik, kemudian kudorong lagi.
"Oughhh... KI.... Ssss... Aghhhh.... Terus sayankk... cepetin sodkan kamu... Oughhhh... cepat,Aghhhh...", desahan Tanteku.
Terus sayankk pantatnya bergoyang melawan arah dari kocokanku,
"Oughhh... Yeahhh... Nah gitu Ki, oughhhh... ya gitu terussss...", Pinta tanteku
Saat itu aku terus mengocokkan kontolku dengan cepat. Sebentar kemudian bodynya mulai bergetar hebat.
"Yang cepat Ki, Tante sudah mau keluar lagi... Ouughhh... Aghhhh....", ucap Tante nikmat. Kemudian kepalanya semakin mengeleng-geleng tidak karuan.
"Cepatt.... cepat terusss... oucckkkk... Tante kelluuaarrrr.... Ahhhhhhhhh",
Akhirnya Tante Maya mendapatkan klimaksnya diiringi dengan kepalanya yang melonjak niak, tangannya mencengkeram pinggiran cucian piring dengan erat,
"Cabut dulu Ki... Tante linuu...", pintanya, karena merasakan saya yang masih mengocoknya dari belakang.
"Akan Ricky cabut, tapi janji nati diteruskan lagi ya Tan? ucapku.
"Iya, tapi sekarang dari depan aja yah Ki," janji Tanteku.
Tubuhnya kemudian berbalik. Kini wajahnya sudah aut-awutan dan basah kuyup. Kemudian dia duduk diatas cuci piring sambil menghadapku. Aku mendekatnya dan langsug kucium bibirnya dan perpangutan lama. Sambil tangannya membimbingin kontolku kearah liang memeknya. Tanpa disuruh dua kali kudorongkan pantatku dibarengi dengan masuknya juga kontolku.
"Aghhhh... Ouhhhh...", erangan tanteku, ciuman kami pun terlepas.
"Genjot yang cepattt Ki.... Aaghhhhh....", pintanya sambil pahanya semakin dilebarkan.
"begini Tan....??? ucapku sambil mengocokkan kontolku dengan cepat.
"Gila kamu Ki... kuat sekali kamu....", ucapnya sambil satu tangannya menarik satu tangaku, kemudian ditaruhnya dibagaian atas memeknya.
Aku tahu maksud Tanteku itu.
"Aghhhh yang itu.... terus Ki.... Ohhh enakkkk.... terussss....", rintihanya ketika sambil kontolku mengenjot memeknya tanganku juga memelintir klitorisnya.
"Ouuhhhhh KI, Tante hampir sampia nih...", ucapnya.
"Saya juga hampir klimaks Tan... Oughhhh punya Tante Enakkkk...", ucapku mulai tidak bisa mengendalikan lagi, Klimaksku tinggal sebentar lagi.
"Mau dikeluarin dimana nih Tan? tanyaku meminta izin.
"Udah nggak usah dimikirin itu, ayooo terusss...didalem juga nggal apa-apa. ayoo...Tante sudah ujung nih KI? ucap Tante.
"Ouugghhhh... enakkk.... cepat Ki....", desahan Tanteku.
"Goyang Tan, kita barengan ajaa... Oughhhh", ucapku.
Saat itu akupun merasakan klimaksku sudah diujung. Semakin kepercepatkan kocokanku, Tanteku juga mengimbangi dengan menggoyang pantatnya. Sambil berpegangan pada belakang pantatnya, kukeluarkan spermaku.
"Aku kuluarr Tan.... Aghhh....", ucapku telah mencapi klimaks sembari kubenamkan dalam-dalam.
"Tante juga Ki..... Agghhhhh.... gillaaa.... enaknyaa....", erangannya sambil jemarinya mencengkeram bahuku.
Akhirnya kami berduapun terkulai lemas. Kudiamkan dulu kontolku yang masih ada didalam memeknya. Kulirik ada sedikit lelehan sperma yang keluar dari memeknya. Seperti tersadar dari dosa, Tanteku langsung mendorong badanku.
"Kamu nakal KI, berani sekali kamu berbuat seperti ini pada Tante", Ucap Tanteku agak memarah.
"Tapi Tante juga menikmatinya kan?", balas saya.
Tanpa berkata apa-apa, dia kemudian turun, meraih celana dalamnya kemudian berlalu kekamar mandi. Saya berusaha mengejarnya tapi dia sudah lebih dulu masuk kekamar mandi dan menguncinya.
"Tante air di tandon tadi sudah habis loh", candaku dari luar kamar mandi tapi tidak ada balasan dari dalam.
Semenjak kejadian itulah hubungan saya dengan Tante semakin menjadi-jadi. Hampir setiap hari kami melakukan Hubungan Seks jika suasana rumah memungkinkan. Tamat.
- Kisah kuperkosa tante sendiri sampai kenikmatan crot
- Cerita kenikmatan crot
- Cerita kuperkosa tante kenikmatan
- Cerita kuperkosa tante sendiri
- Cerita kuperkosa tante kenikmatan crot
0 komentar:
Posting Komentar