Poker-seks cerita sek terbaru - Sebelumnya ada kisah Oh Sungguh Nikmatnya Memek Dan Susu Tante Vhina, Kini ada cerita seks yang bergambar Janda Muda Butuh Kenikmatan Saat Cerai Sama Suami. Selamat membaca dan menikmati :D
Kini setatusku adalah seorang janda yang sudah bercerai dengan suamiku. Kalau aku diam, orang akan mengatakan, "Begitulah janda, tidak bisa cari uang setelah ditinggal mati oleh suaminya." Kalau aku tidak keluar rumah, orang akan mengatakan,"Selalu berkurung diri, pasti sudah kehilangan akal sehat setelah usai dicerai suami." Kalau aku keluar rumah dan tentu saja aku bersolek, orang berkata, "Dasar janda cari laki-laki, pasti keluar rumah jadi pelakor (perebut lelaki orang), jelas saja dicerai oleh suaminya." Apa saja yang kulakukan selalu saja salah di mata orang lain, terlebihnya para tetangga.
Namun aku tidak peeduli lagi. Apa pun kata tetangga, aku akan keluar rumah dan mencari uang untuk anak semata wayangku. Dia kini sudah SMP dan dia juga butuh biaya. Aku harus bisa menyekolahkannya setinggi mungkin, agar kelak hidupnya bahagia.
Ketika aku keluar rumah dalam usia yang 27 tahun, banyak saja laki-laki iseng mengodaku. Mata mereka membelalak ketika melihat tubuhku, terutama dibagian belahan dadaku. Atau mungkin perasaanku saja. Aku semakin sensitif setelah aku jadi janda. Tapi salahkan aku, kalau aku membutuhkan laki juga? Aku adalah perempuan normal dan kebutuhan seks-ku masih tinggi.
Pada sesuatu hari aku sengaja tidak menyewakan lagi kios di pasar. Dulunya aku berjualan di sana, kemudiannya suamiku melarangku untuk berjualan, karena banyaknya laki-laki iseng mengodaku. Akhirnya kuputuskan untuk tidak berjualan lagi. Setelah suamiku menggila dengan wanita lain, aku minta cerai dan aku ingin berjualan kembali. Aku mulai membenahi kios tempatku untuk berjualan. Aku berjulan garmen (pakaian jadi). Aku mengikuti selera anak muda mudi dan remaja yang suka pada model-model pakaian terbaru.
Setelah membuka kios, aku mendapatkan pelanggan. Seorang laki-laki yang sekitar berusia 19-20 tahun. Ganteng dan entah kenapa aku tiba-tiba begitu cepat tertarik kepadanya. Wajahnya begitu baby face dan rapi. Aku mulai mengodanya. Aku lupa siapa diriku yang sudah berusia 27 tahun dan janda. Ah, senyumannya begitu malaikat. Ketika dia masuk ke sebuah sudut yang hanya ditutupi oleh kain tirai unutk mencocokan celana jeans yang dia beli, aku pun mengikutinya. Aku yakin dia sudah membuka celananya dan aku langsung masuk ke dalam dan aku pura-pura terkejut. Dia tersipu malu.
"Bagaiman, pas?"tanyaku sambil pura-pura
"Kurang besar sedikit, Mbak,"katanya.
"Apanya yang kurang besar? Mungkin 'anu' nya yang kegedean?"tanyaanku mengarah. Dia hanya tersenyum.
"Pasti pacarmu puas pacaran denganmu,"kataku.
"Kenapa, mbak?" tanyanya lagi.
"Habis, besar dan panjang," kataku sambil melirik kontolnya dan memekku sudah mulai berdenyut- denyut. Yah, sudah tujuh bulan aku tidak merasakan ada kontol yang masuk keluar dari memekku lagi.
"Aku belum pernah punya pacar mbak. Apa mbak mau?" katanya merayu. Aku terkejut dengan jawabannya yang to the point itu.
"Apa kamu sudah pintar?"kataku.
"Belum sih. Tapi mbak kan bisa mengajari aku nanti,"katanya, seperti serius.
"Boleh juga,"kataku pula to the point.
Dihari pertama buka, aku sudah banyak jual. Mungkin penataan pakaian yang kuletakan di kios berukuran 4 x 4 meter itu membuat para remaja terpikat. Inilah saatnya, pikiranku pula. Aku tidak boleh melepaskan kesempatan ini, bisik dalam hatiku pula. Aku akan menjaga diriku tidak hamil dengan meminum jamu peluntur yang ampuh, rumput Fatimah yang majur itu.
Iwan, begitu namanya dan katanya baru setahun lulus SMA dan tidak melanjutkan kuliah, karena kalah ujian UMPTN dan akan mencoba lagi tahun depan. Aku masuk kedalam ikut ke dalam kamar pas. Setelah pakaiannya pas, aku tak melepaskan kesempatan itu. Tanpa ada rasa malu atau takut aku langsung memeluknya dan mencium bibirnya dan mengelus-gelus kontolnya. Dia gelagapan membalas ciumanku, begitu mendengar ada mobil parkir di depan kiosku. Ah, ternyata mobil orang yang mau belanja ke kios lain.
Iwan, langsung keluar dari kamar pas dan membayar celananya. Rasanya enggan aku menerimannya. tapi mana tahu dia tidak suka padaku, maka sia-sialah sebauh celana. Kalau dia suka sama aku, besok lusa, aku bisa memberikannya lebih dan gratis.
Kemudian kami cerita-cerita di kios dan aku memesan segelas juice orange agar obrolan sedikit lama dan aku bisa mengorek sedikit banyak tentang dirinya. Akhirnya kami berjanji untuk pulang sama-sama. Aku cepat menutup kiosku dan kami pulang naik bus. Disebuah persimpangan kami pun turun dan memasuki sebuah hotel kecil yang bersih. Kami menyewa kamar yang termurah. Begitu masuk kekamar hotelnya langsung kukunci pintu kamar hotel dan menciumi kembali bibirnya dan mempermaikan lidahku di dalam mulutnya. Tak kulepas kuelus-elus kontolnya dari balik celananya. Begitu cepat kontolnya bangkit berdiri. Edi harus mendapatkan kenikmatan yang pertama dariku. Dia harus merasakan bagaimana nikmatnya bersetubuh dengan seorang wanita. Aku juga harus mendapatkan segalanya darinya.
Tidak tunggu lama aku dengan cepat membuka pakaiannya dan pakaianku juga. Tidak kusia-siakan kesempatan itu. Aku mulai beraksi dan menjilat sekujur tubuhnya yang atletis itu sehingga kebawah. Langsung saja kuhisap kontolnya. Aku menyaksikannya menggelepar-gelepar, seperti ikan yang tertangkap. Sebenta lagi ia akan sampai puncak nikmatnya. Aku tidak ingin menyia-yiakannya. Dengan sangat cepat lidahku bermain di kepala dan bantang kontolnya. Mulut aku lalu merasakan spermanya yang keluar dari batangnya. Terasa penuh rongga mulutku dengan hangatan. Banyak sekali spermanya. Gleeekkkk.....aku menelannya semua.....
Yah. Aku sendiri merasa heran, kenapa itu aku lakukan, sementara kepada mantan suamiku sendiri, aku tidak pernah terpikir dan tidak pernah melakukannya. Ternyata sperma itu lumyan enak juga rasanya. Aku kemudian menjilat sisa sperma yang di batang kontolnya dan kami rebahan dengan senyum yang mengembang.
Dua jam lamanya kami istrahat di atas ranjang. Kami ke kamar mandi untuk buang air kecil. Aku menyabuni kontolnya sampai bersih. Dari kamar mandi ke ranjang, aku memeluknya. Aku sudah sangat ingin kontolnya masuk kedalam memekku. Di atas ranjang aku kembali menciumnya. Aku meminta dia menghisap-hisap tetekku. Mulanya, dia agak kaku mengisapnya. Aku yakin sekali kalau dia belum pernah mengisap tetek pacarnya, apalagi bersetubuh dengan pacarnya. Berciman saja dia masih kaku , apa lagi bersetubuh. Dia belum tahu bagaimana caranya memuaskan perempuan. Aku harus mendidiknya dalam beberapa kali lagi. Tapi kali ini, aku ingin sekali kontolnya bisa memasuki kelubang memekku.
Setekah kontolnya berdiri mengeras, dengan cepat aku menaiki tubuhnya dan mengangkangi kedua kakinya, lalu memasukan kontolnya ke dalam memekku. Dengan cepat aku mengoyangnya dari atas tubuhnya. Aku mencari-cari titik-titik sensitif di dalam memekku. Begitu ketemu, aku memusatkan gerakanku khusu untuk itu. Aku harus bisa sampai puncak lebih dahulu. Benar saja. Edi sudah kembali merasakan sensasi kenikmatan dari goyanganku. Sebentarnya lagi dia akan sampai dan aku harus mendahuluinya jika tidak ingin kehilangan kenikmatan tiada tara itu.
Kujilat lehernya dan tetekku kugesek-gesek didadanya. Lidahnya yang dia julurkan aku isap-isap dengan lembut, sementara tanganku mengelus-elus kepalanya. laki-laki mana yang tidak senang kepalanya dielus-elus dengan lembut. Aku lebih cepat lagi mengoyang dan menggoyang. Kutekan kuat-kuat, hingga batangnya mentok di ujung paling dalam memekku. Aku memutar-mutar pantatku hingga aku merasakan ujung kontolnya mengesek-gesek di ujung memeku yang terdalam. Dan.....aku pun sampai puncak kenikamtan. Aku memeluknya dengan kuat sekali dan terus menekan lebih dalam lagi kontolnya ke dalam memekku. Kugigit-gigit lehernya, membuat dia kelimpungan. Dan aku merasakan semburan lahar panas dari dalam batang kontolnya. Iwan sampai puncaknya.
Sejak saat itu, kami selalu melakukan persetubuhan kami. semakin hari, semakin pintar untuk bersetubuh.
Aku bukan haus seks namanya, kalau aku puas hanya dengan Iwan. setelah aku muak dengannya, aku mencari mangsa lain. paling setiap dua minggu sekali aku memberinya sebuah celana jeans model terbaru. makan atau minum serta rokok sebungkus setiap kali kami pergi ke hotel. Untuk anak-anak pemula, biayanya tidak perlu banyak. Yang penting rayuan kita dan pintar memujinya.
Terserah apa kata orang lain terhadap diriku. Aku butuh kontol dan seks. Aku butuh kenikmatan. yang penting aku tidak hamil.
"Mau beli apa, Dik?"tanyaku kepada seorang pembeli yang berseragam SMA.
"Mau beli sepatu untuk basket, Tante."katanya sembari melihat-lihat contoh sepatu yang kupajang. Seketika itu juga hatiku mulai berkata. Alangkahnya gantengnya ini anak, masih kecil sudah segantengnya, bagaimana kalau dewasa, bisik hariku.
Untuk anak ganteng seperti kamu, akan Tante berikan harga yang termurah."kataku sambil merayu. Dia meliriku dengan senyumannya.
Ah, hatiku bergetar. Apakah aku sudah gila, aku harus mencintai laki-laki berusia 17 tahun, hanya dua tahun diatas anakku? Kudekati dia dan aku bantu memilihkan sepatu yang cocok untuknya. tingginya sebahuku. Aku sengaja mendekati agar aku bisa mengukur tingginya. Namanya Andri.
"Kamu sendirian saja belanjanya? Kenapa enggak ditemanin pacarnya?"kataku mengodanya.
"Belum punya pacar, Tante." katanya malu-malu.
"Nanti kalau pakai sepatu baru pasti ada wanita yang suka kepadamu," kataku memuji.
"Emank siapa, Tante? Tante ya?" katanya dengan bijak, tapi matanya terus memilih sepatu.
"Kalu iya, apa kamu mau sama tante. Tante kan sudah tua? Tapi namanya cinta kan tidak membedakan umur, kan?" kataku pula bergenit-genit.
"Katanya cinta itu buta kok, Tante," katanya pula sok pintar.
Sewaktu dia mau mengambil sepatu yang terletak agak atas, aku sengajain membantunya mengambilkan dari belakang. Sengaja kugesekkan teteku ke punggungnya dan menyentuhkan perutku ke pingannya. Ah, Lagi-lagi memekku sedang berdenyut-denyut kencang.
"Ah, anak ganteng. Andaikan kamu pacar tante, akan tante ajari kamu berciuman," kataku sambil berbisik, tapi aku malah sengaja dia mendengar ucapanku. Aku lihat dia tersenyum, walau dia sengaja menyembunyikan senyumannya.
Entah kenapa aku yakin sekali, mampu memperoleh anak ini sebagai teman kencanku. Aku tidak mau berkencan dengan laki-laki tua yang egois. Aku mau anak muda yang bau kencur, manja dan masih baru belajar. Aku bangga mengajarinya pintar soal seks. Dia harus mendapatkan pelajaran seks pertama dariku. itulah tekadku.
"Kamu ganteng sekali, Andri. mau ya jadi pacar tante?" kataku
"Tante enggak punya suami?" Pertanyaan anak kecil kah ini? atau pertanyaan orang dewasa.
"Tante sudah bercerai. Tante nggak mau dimaduin, tante minta cerai,"kataku bergenit-genit.
"Pacaran itu enak enggak, Tante?" tanyanya.
"Wah...tentu enak. kalau tidak, mana mungkin orang pacaran,'' kataku
"Kalau tante jadi pacarku, kita ciuman?" katanya bertanya
"Tentu dong. Kalau kamu belum pernah ciuman, nanti tante ajarin," kataku menyakinkannya.
Harga sepatu sudah jadi. harganya pas sesuai harga beli. Aku tidak beruntung sedikitpun. Dia membayarnya dan menuliskan sesuatu di atas kertas. Ternyata dia menulis nomor phone cell-nya. Aku tersenyum.
Waktunya sore aku iseng menekan HP ku ke nomornya dan mengirim chat WhastApp padanya.
"Hallo, Sayang. I Love you,' tulisku.
Tidak lama kemudian chatku terbalas "I Love You 2 " katanya dari chat, dia mengatakan akan datang ke kiosku sebelum aku tutup, dia mau menciuman dengan ku dan memintaku agar mengisap kontolnya seperti yang dia tonton di video porno.
Aku langsung menjawabnya," Ok, aku pasti menunggumu."
Benar sekali. saat ku mau tutup , dia sudah berada di depanku dengan pakaiannya yang lain dan sudah mandi bersih. Dia masuk ke dalam kios dan duduk di sebelah sudut. Nekat juga anak ni, pikiranki. Apakah dia serius atau ini sebuah jebakan? Aku melihat ke sekitar, ternyata tidak ada yang tanda-tanda dia membawa orang lain. dengan cepat kututup pintu kios dan melihat kondisi, menyakinkannya benar-benar aman. Setelah pintu kukunci, kemudian aku langsung mematikan lampu dan menyerbunya. Kucium bibirnya dan aku memeluknya sembari meraba-raba kontolnya. Aku merasa kontolnya sudah tegang dan keras. Andri pun meremas-remas tetekku dari balik pakaianku. Setelah puas meremas-remas tetekku dan tangannya dia masukkan ke dalam Braku, dia memelukku.
"Aku berdiri ya, Tante," katanya.
"Untuk apa, Sayang?" sahutku.
Dia tak menjawab pertanyaanku. Langsung saja dia beridir dan aku masih duduk dikursi pendek, dia keluarkan kontolnya dan ia arahkan ke mukaku. Dengan cepat kutangkap kontolnya dan segera menghisap-hisa serta menjilatnya penuh nafsu. Dei memegangi kepalaku saat aku memaju mundurkan kontolnya didalam mulutku.
Aku tidak mau dia mengeluarkan spremanya didalam mulutku, karena aku buth kontolnya masuk ke dalam memekku. Jadi kunuka celana dalamku dan kuangkat rokku keatas.
"Kamu dudk di kursi, Sayang,' pintaku. Setelah dia duduk, aku menaikinya. kedua telapak kakiku bertumpu ke sisi kuris dan aku jonkok mengarahkan memekku ke kontolnya. Perlahan kontolnya memasuki memekku yang sudah sangat basah. Aku segera menggoyangnya dan memutar-mutar pantatku hingga kontolnya berada pada unujng memekku yang paling dalam. Ternyata anak ini jauh lebih pinter dari aku bayangi. Walau usia masih kecil tapi dia memang pemuda yang kelihatan banyak menonton film porno. Dia memeluku kuat-kuat dengan gemas.
"Cepat, Tante, Andri sudah mau keluar," bisiknya tkut didengar orang dari luar kios. Aku juga harus lebih dulu keluar dan mencapai puncak kenikmatanku. Kuputar dan ku goyang pantatku semakin cepat sampai akhirnya aku merasakan sesuatu getaran halus dari dalam diriku. Aku sampai puncak kenikmatanku. Kutekan kuat-kuat tubuhku sampai andri merasa terbebani oleh tubuhku. Lalu dia juga menyemprotkan spermanya ke dalam memekku. kami pun berpelukan erat.
Andri seorang anak laki-laki yang masih sangat remaja. orang-orang selalu berkata, kalau bersetubuh dengan anak remaja tingting, kita harus sabar dan harus pandai meuji-mujinya. Pujian, adalah kesukaan mereka dan pujian adalah keinginan setiap laki-laki remaja.
"Kapan lagi, Tante?" katanya sambil meremas-remas tetekku.
"Kapan saja, sayang. tapi kalau bisa, kita harus di hotel biar bebas," kataku. Dia menyanggupi.
Saat itu lah, kami mulai melakukannya, bukan di hotel saja, tapi lebih sering di illa orangtua Andri. ternayata Andri anak orang yang maha kaya. Hampir setiap malam chahtingnya terkirim untukku. Kata-katanya sangat mesra, layaknya dua remaja sedang bercinta. Inilah petaka buatku. dalam kekhilafanku, anakku membaca semua isi chatting itu, ketika tidak sengaja Hp ku tertinggal dirumah.
Begitu aku pulang dari kios, anakku langsung menberondongku dengan sejuta pertanyaan,"Siapa itu Andri?"
Darahku langsung berdesir. Akupun berusaha berbohong. Aku mengatakan kalau Andri adalah pelanggaku. Tapi anakku meminta aku jujur. Aku menekankan kalau Andri adalah pelangganku. Tapi anakku menujukkan selembar kertas, isi Chattingan Andri kepadaku yang sudah dia salin kemabli. Aku tertunduk dan tidak bisa menjawabnya.
"Malam ini Mama juga mau ngentot nggak sama aku?" katanya. Aku memberika penjelasan, kalau ia masih SMP dan belum boleh melakukannya. Lagian, dia juga anakku!
"Andri juga masih Sekolahkan MA?" katanya tegas.
"Tapi dia bukan anakku," kataku tegas.
Anakku ini terus memaksa, dia mengancam akan menceritakan semua ini kepada neneknya (ibuku). Dia memang sangat dekat dan dimaja oleh ibuku. Mati aku, bisikku. Aku diam saja. Tetap berusaha menolak untuk persetubuhan anak sama ibu.
Esoknya aku tidak buka kios dan aku kesekolahnya, ternyata anakku tidak masuk sekolah. Dua hari dia tidak masuk sekolah dan aku sudah kesusahan. Apakah dia pergi kerumah Ayahnya? kalau itu yang terjadi, aku bakal kehilangan dirinya untuk selama-lamanya, apalagi kalau dia sempat bercerita kepada ayahnya tentang pacarku Andri. Hak mengasuh anak akan jatuh ke tangan mantan suamiku.
Tidak mau terjadi seperti itu, segera kukirm chatting kepada anaknya, "Sayang, pulanglah. Mama sangat rindu. Apapun yang kamu minta, akan mama kabulkan."
Selang beberapa menit Hpku bergetar. Segera kubuka. Dari anakku "Ok, Sayang. Aku sedang menuju Pulang,"katanya.
Seeeerrrr......darahku terasa kembali mengalir. Cepat aku membenahi diriku. Aku tidak mau kelihatan kusut. Aku menunggunya. Detik-detik terasa sangat lambat sekali dan membosankan. bagaimana anakku yang sudah tiga hari tidak bertemu denganku.Apakah dia sehat.
Kembali darahku berdesir begitu melihat anakku sudah berada di ambang pintu rumah. kusongsong dia dan kupeluk tubuhnya dengan kasih sayang. Dia cepat masuk ke dalam rumah dan menutup pintu lalu menguncinya. Di seretnya aku hingga kedalam kamarnya.
"Ada apa, Sayang? Tanyaku. ia tidak menjawab dan membuka semua pakaian hingga bugil.
"Mama buka juga," katanya seperti memerintah. Aku terkesima. Sampai akhirnya ia yang mendatangiku dan membuka semua pakaianku. "Sesuai janji dalam chatting,"katanya.
Aku terdiam pasrah, kubiarkan dia membuka seluruh pakaianku sampai aku telanjang bulat. Kubiarkan dia melihat seluruh tubuh munggilku. Rasanya ingin aku mencekik dan membunuhnya karena dia telah memperlakukan ibunya seperti ini. Tapi mana bisa, kehilangan dia dua hari saja sudah membaut aku kelimpungan!
Namun tiba-tiba dia langsung memelukku dan serta menghisap tetekku. Lalu dia meraba-raba memekku dan memasukkan jarinya ke celah-celah memekku. Mulanya aku biasa saja, tapi lama kelaman aku menjadi bergetar juga. Semua yang dia lakukan, persis seperti apa yang dilakukan oleh Andri. Aku baru sadar, kalau dia sudah membaca semua chattingan kami. Rupanya ia sedang mengikuti isi chattingan tersebut. Dasar aku perempuan yang haus seks, rabaannya anakku itu membuatku birahi juga pada akhirnya. Aku birahi dengan anak kandungku sendiri.
Lalu didorongnya aku ke ranjang. Lalu dikangkangkannya kedua pahaku dan ia mulai menjilat lubang memekku dengan rakus. Lagi-lagi aku menginat isi chatting Andri yang dikirim kepadaku yang puas menjilat memekku. Aku jadi lupa kalau yang sekarang ini adalah anak kandungku sendiri.
Namun Aku mengimbanginya dengan mengelus-elus kepalanya. Perutku sudah pula dijilatnya dan kini mulutnya sudah menjilati dan menghisap-hisap lagi tetekku. Aku menggelinjang. Anakku begitu rakus dan beraninya memperlakukan aku seperti kekasihnya sendiri.
Sambil aku memberikan respon, aku bertanya kepadanya."apakah sebelumnya kamu sudah pernah melakukan yang seperti ini, Sayang?" kataku.
"Sudah!" jawabnya singkat dan terus menjilati tetekku.
"Sama siapa, Sayang?" aku jadi gelisah dan resah sembari menikmati juga jilatan dan hisapannya.
"Sama Bibi," katanya. Ah, Bajingan! Ternyata anakku sudah pernah melakukan dengan adik perempuanku yang juga baru saja bercerai.
"Dimana, Sayang?"
"Dirumah nenek."
"Kapan, Nak?"
"Bualn lalu,"
"Sudah berapa kali, Nak?"
"Sudah Enam kali," katanya tanpa ragu.
Pantas anakku sudah ketagihan seks, karena dia sudah merasakan kenikmatannya seks dalam usia yang sangat muda sekali. Hampir sama seperti Andri yang sudah ketagihan seks denganku.
Kuraba kontol Anakku yang sudah mengeras. Dia suah menindih tubuhku dan mencari-cari lubang memekku. Aku menuntunnya dan memaskukan kontolnya kelubangku. Begitu cepatnya kontol iru memasuki lubang memekku dan dia mulai mengocoknya lembut disana. kontol anakku itu ternayat lebih besar dari kontol Andri.
Ketika ujung pentilku digigit-gigitnya, aku mengelinjang. Aku mulai merasakan nikmatnya. Kami berpelukan dan saling mengoyang. Anakku jauh lebih pintar dari Andri. Akupun mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi agar kontol anakku itu lebih leluasa keluar masuk di dalam memekku.
"Ma, mulai sekarang, mama nggak boleh lagi sama Andri. Saya yang mengantikannya dia." katanya sembari terus mengocokkan kontolnya ke memekku.
"Iya, Sayang," aku menyahut pendek
"Dari pada mama berikan dia celana, kan lebih bagus mama berikan kepada saya, anak mama sendriri," katanya lagi.
"Iya, Mama janji, Sayang." kataku.
"Wah..ternyata memek mamaku ini enak sekali ya, Ma"
"Iya dong, Sayang."
"Mama, aku sudah mau muncrat,"
"Iya muncrat saja nak di dalam memek juga gpp.."ucapku
"Ahkkk.....eee......nnnnnaaaakkkkk.....Ma......ma
Cccrrrrootttttt.......cccccccccrrrrrrrrrrooooooooorrrrrrrrtttttttttttttttt......ccc...rrrrr..o.o.o.t.t.t.
Kami terus saling memuaskan dan saling mengoyang. Sejak saat itu, kami terus melakukan persetubuhan dan aku tidak mau lagi menggoda laki-laki yang lain merugikan usahaku saja.
Kini setatusku adalah seorang janda yang sudah bercerai dengan suamiku. Kalau aku diam, orang akan mengatakan, "Begitulah janda, tidak bisa cari uang setelah ditinggal mati oleh suaminya." Kalau aku tidak keluar rumah, orang akan mengatakan,"Selalu berkurung diri, pasti sudah kehilangan akal sehat setelah usai dicerai suami." Kalau aku keluar rumah dan tentu saja aku bersolek, orang berkata, "Dasar janda cari laki-laki, pasti keluar rumah jadi pelakor (perebut lelaki orang), jelas saja dicerai oleh suaminya." Apa saja yang kulakukan selalu saja salah di mata orang lain, terlebihnya para tetangga.
Janda Muda Butuh Kenikmatan Saat Cerai Sama Suami
Ketika aku keluar rumah dalam usia yang 27 tahun, banyak saja laki-laki iseng mengodaku. Mata mereka membelalak ketika melihat tubuhku, terutama dibagian belahan dadaku. Atau mungkin perasaanku saja. Aku semakin sensitif setelah aku jadi janda. Tapi salahkan aku, kalau aku membutuhkan laki juga? Aku adalah perempuan normal dan kebutuhan seks-ku masih tinggi.
Pada sesuatu hari aku sengaja tidak menyewakan lagi kios di pasar. Dulunya aku berjualan di sana, kemudiannya suamiku melarangku untuk berjualan, karena banyaknya laki-laki iseng mengodaku. Akhirnya kuputuskan untuk tidak berjualan lagi. Setelah suamiku menggila dengan wanita lain, aku minta cerai dan aku ingin berjualan kembali. Aku mulai membenahi kios tempatku untuk berjualan. Aku berjulan garmen (pakaian jadi). Aku mengikuti selera anak muda mudi dan remaja yang suka pada model-model pakaian terbaru.
Setelah membuka kios, aku mendapatkan pelanggan. Seorang laki-laki yang sekitar berusia 19-20 tahun. Ganteng dan entah kenapa aku tiba-tiba begitu cepat tertarik kepadanya. Wajahnya begitu baby face dan rapi. Aku mulai mengodanya. Aku lupa siapa diriku yang sudah berusia 27 tahun dan janda. Ah, senyumannya begitu malaikat. Ketika dia masuk ke sebuah sudut yang hanya ditutupi oleh kain tirai unutk mencocokan celana jeans yang dia beli, aku pun mengikutinya. Aku yakin dia sudah membuka celananya dan aku langsung masuk ke dalam dan aku pura-pura terkejut. Dia tersipu malu.
"Bagaiman, pas?"tanyaku sambil pura-pura
"Kurang besar sedikit, Mbak,"katanya.
"Apanya yang kurang besar? Mungkin 'anu' nya yang kegedean?"tanyaanku mengarah. Dia hanya tersenyum.
"Pasti pacarmu puas pacaran denganmu,"kataku.
"Kenapa, mbak?" tanyanya lagi.
"Habis, besar dan panjang," kataku sambil melirik kontolnya dan memekku sudah mulai berdenyut- denyut. Yah, sudah tujuh bulan aku tidak merasakan ada kontol yang masuk keluar dari memekku lagi.
"Aku belum pernah punya pacar mbak. Apa mbak mau?" katanya merayu. Aku terkejut dengan jawabannya yang to the point itu.
"Apa kamu sudah pintar?"kataku.
"Belum sih. Tapi mbak kan bisa mengajari aku nanti,"katanya, seperti serius.
"Boleh juga,"kataku pula to the point.
Dihari pertama buka, aku sudah banyak jual. Mungkin penataan pakaian yang kuletakan di kios berukuran 4 x 4 meter itu membuat para remaja terpikat. Inilah saatnya, pikiranku pula. Aku tidak boleh melepaskan kesempatan ini, bisik dalam hatiku pula. Aku akan menjaga diriku tidak hamil dengan meminum jamu peluntur yang ampuh, rumput Fatimah yang majur itu.
Iwan, begitu namanya dan katanya baru setahun lulus SMA dan tidak melanjutkan kuliah, karena kalah ujian UMPTN dan akan mencoba lagi tahun depan. Aku masuk kedalam ikut ke dalam kamar pas. Setelah pakaiannya pas, aku tak melepaskan kesempatan itu. Tanpa ada rasa malu atau takut aku langsung memeluknya dan mencium bibirnya dan mengelus-gelus kontolnya. Dia gelagapan membalas ciumanku, begitu mendengar ada mobil parkir di depan kiosku. Ah, ternyata mobil orang yang mau belanja ke kios lain.
Iwan, langsung keluar dari kamar pas dan membayar celananya. Rasanya enggan aku menerimannya. tapi mana tahu dia tidak suka padaku, maka sia-sialah sebauh celana. Kalau dia suka sama aku, besok lusa, aku bisa memberikannya lebih dan gratis.
Kemudian kami cerita-cerita di kios dan aku memesan segelas juice orange agar obrolan sedikit lama dan aku bisa mengorek sedikit banyak tentang dirinya. Akhirnya kami berjanji untuk pulang sama-sama. Aku cepat menutup kiosku dan kami pulang naik bus. Disebuah persimpangan kami pun turun dan memasuki sebuah hotel kecil yang bersih. Kami menyewa kamar yang termurah. Begitu masuk kekamar hotelnya langsung kukunci pintu kamar hotel dan menciumi kembali bibirnya dan mempermaikan lidahku di dalam mulutnya. Tak kulepas kuelus-elus kontolnya dari balik celananya. Begitu cepat kontolnya bangkit berdiri. Edi harus mendapatkan kenikmatan yang pertama dariku. Dia harus merasakan bagaimana nikmatnya bersetubuh dengan seorang wanita. Aku juga harus mendapatkan segalanya darinya.
Tidak tunggu lama aku dengan cepat membuka pakaiannya dan pakaianku juga. Tidak kusia-siakan kesempatan itu. Aku mulai beraksi dan menjilat sekujur tubuhnya yang atletis itu sehingga kebawah. Langsung saja kuhisap kontolnya. Aku menyaksikannya menggelepar-gelepar, seperti ikan yang tertangkap. Sebenta lagi ia akan sampai puncak nikmatnya. Aku tidak ingin menyia-yiakannya. Dengan sangat cepat lidahku bermain di kepala dan bantang kontolnya. Mulut aku lalu merasakan spermanya yang keluar dari batangnya. Terasa penuh rongga mulutku dengan hangatan. Banyak sekali spermanya. Gleeekkkk.....aku menelannya semua.....
Yah. Aku sendiri merasa heran, kenapa itu aku lakukan, sementara kepada mantan suamiku sendiri, aku tidak pernah terpikir dan tidak pernah melakukannya. Ternyata sperma itu lumyan enak juga rasanya. Aku kemudian menjilat sisa sperma yang di batang kontolnya dan kami rebahan dengan senyum yang mengembang.
Dua jam lamanya kami istrahat di atas ranjang. Kami ke kamar mandi untuk buang air kecil. Aku menyabuni kontolnya sampai bersih. Dari kamar mandi ke ranjang, aku memeluknya. Aku sudah sangat ingin kontolnya masuk kedalam memekku. Di atas ranjang aku kembali menciumnya. Aku meminta dia menghisap-hisap tetekku. Mulanya, dia agak kaku mengisapnya. Aku yakin sekali kalau dia belum pernah mengisap tetek pacarnya, apalagi bersetubuh dengan pacarnya. Berciman saja dia masih kaku , apa lagi bersetubuh. Dia belum tahu bagaimana caranya memuaskan perempuan. Aku harus mendidiknya dalam beberapa kali lagi. Tapi kali ini, aku ingin sekali kontolnya bisa memasuki kelubang memekku.
Setekah kontolnya berdiri mengeras, dengan cepat aku menaiki tubuhnya dan mengangkangi kedua kakinya, lalu memasukan kontolnya ke dalam memekku. Dengan cepat aku mengoyangnya dari atas tubuhnya. Aku mencari-cari titik-titik sensitif di dalam memekku. Begitu ketemu, aku memusatkan gerakanku khusu untuk itu. Aku harus bisa sampai puncak lebih dahulu. Benar saja. Edi sudah kembali merasakan sensasi kenikmatan dari goyanganku. Sebentarnya lagi dia akan sampai dan aku harus mendahuluinya jika tidak ingin kehilangan kenikmatan tiada tara itu.
Kujilat lehernya dan tetekku kugesek-gesek didadanya. Lidahnya yang dia julurkan aku isap-isap dengan lembut, sementara tanganku mengelus-elus kepalanya. laki-laki mana yang tidak senang kepalanya dielus-elus dengan lembut. Aku lebih cepat lagi mengoyang dan menggoyang. Kutekan kuat-kuat, hingga batangnya mentok di ujung paling dalam memekku. Aku memutar-mutar pantatku hingga aku merasakan ujung kontolnya mengesek-gesek di ujung memeku yang terdalam. Dan.....aku pun sampai puncak kenikamtan. Aku memeluknya dengan kuat sekali dan terus menekan lebih dalam lagi kontolnya ke dalam memekku. Kugigit-gigit lehernya, membuat dia kelimpungan. Dan aku merasakan semburan lahar panas dari dalam batang kontolnya. Iwan sampai puncaknya.
Sejak saat itu, kami selalu melakukan persetubuhan kami. semakin hari, semakin pintar untuk bersetubuh.
Aku bukan haus seks namanya, kalau aku puas hanya dengan Iwan. setelah aku muak dengannya, aku mencari mangsa lain. paling setiap dua minggu sekali aku memberinya sebuah celana jeans model terbaru. makan atau minum serta rokok sebungkus setiap kali kami pergi ke hotel. Untuk anak-anak pemula, biayanya tidak perlu banyak. Yang penting rayuan kita dan pintar memujinya.
Terserah apa kata orang lain terhadap diriku. Aku butuh kontol dan seks. Aku butuh kenikmatan. yang penting aku tidak hamil.
"Mau beli apa, Dik?"tanyaku kepada seorang pembeli yang berseragam SMA.
"Mau beli sepatu untuk basket, Tante."katanya sembari melihat-lihat contoh sepatu yang kupajang. Seketika itu juga hatiku mulai berkata. Alangkahnya gantengnya ini anak, masih kecil sudah segantengnya, bagaimana kalau dewasa, bisik hariku.
Untuk anak ganteng seperti kamu, akan Tante berikan harga yang termurah."kataku sambil merayu. Dia meliriku dengan senyumannya.
Ah, hatiku bergetar. Apakah aku sudah gila, aku harus mencintai laki-laki berusia 17 tahun, hanya dua tahun diatas anakku? Kudekati dia dan aku bantu memilihkan sepatu yang cocok untuknya. tingginya sebahuku. Aku sengaja mendekati agar aku bisa mengukur tingginya. Namanya Andri.
"Kamu sendirian saja belanjanya? Kenapa enggak ditemanin pacarnya?"kataku mengodanya.
"Belum punya pacar, Tante." katanya malu-malu.
"Nanti kalau pakai sepatu baru pasti ada wanita yang suka kepadamu," kataku memuji.
"Emank siapa, Tante? Tante ya?" katanya dengan bijak, tapi matanya terus memilih sepatu.
"Kalu iya, apa kamu mau sama tante. Tante kan sudah tua? Tapi namanya cinta kan tidak membedakan umur, kan?" kataku pula bergenit-genit.
"Katanya cinta itu buta kok, Tante," katanya pula sok pintar.
Sewaktu dia mau mengambil sepatu yang terletak agak atas, aku sengajain membantunya mengambilkan dari belakang. Sengaja kugesekkan teteku ke punggungnya dan menyentuhkan perutku ke pingannya. Ah, Lagi-lagi memekku sedang berdenyut-denyut kencang.
"Ah, anak ganteng. Andaikan kamu pacar tante, akan tante ajari kamu berciuman," kataku sambil berbisik, tapi aku malah sengaja dia mendengar ucapanku. Aku lihat dia tersenyum, walau dia sengaja menyembunyikan senyumannya.
Entah kenapa aku yakin sekali, mampu memperoleh anak ini sebagai teman kencanku. Aku tidak mau berkencan dengan laki-laki tua yang egois. Aku mau anak muda yang bau kencur, manja dan masih baru belajar. Aku bangga mengajarinya pintar soal seks. Dia harus mendapatkan pelajaran seks pertama dariku. itulah tekadku.
"Kamu ganteng sekali, Andri. mau ya jadi pacar tante?" kataku
"Tante enggak punya suami?" Pertanyaan anak kecil kah ini? atau pertanyaan orang dewasa.
"Tante sudah bercerai. Tante nggak mau dimaduin, tante minta cerai,"kataku bergenit-genit.
"Pacaran itu enak enggak, Tante?" tanyanya.
"Wah...tentu enak. kalau tidak, mana mungkin orang pacaran,'' kataku
"Kalau tante jadi pacarku, kita ciuman?" katanya bertanya
"Tentu dong. Kalau kamu belum pernah ciuman, nanti tante ajarin," kataku menyakinkannya.
Harga sepatu sudah jadi. harganya pas sesuai harga beli. Aku tidak beruntung sedikitpun. Dia membayarnya dan menuliskan sesuatu di atas kertas. Ternyata dia menulis nomor phone cell-nya. Aku tersenyum.
Waktunya sore aku iseng menekan HP ku ke nomornya dan mengirim chat WhastApp padanya.
"Hallo, Sayang. I Love you,' tulisku.
Tidak lama kemudian chatku terbalas "I Love You 2 " katanya dari chat, dia mengatakan akan datang ke kiosku sebelum aku tutup, dia mau menciuman dengan ku dan memintaku agar mengisap kontolnya seperti yang dia tonton di video porno.
Aku langsung menjawabnya," Ok, aku pasti menunggumu."
Benar sekali. saat ku mau tutup , dia sudah berada di depanku dengan pakaiannya yang lain dan sudah mandi bersih. Dia masuk ke dalam kios dan duduk di sebelah sudut. Nekat juga anak ni, pikiranki. Apakah dia serius atau ini sebuah jebakan? Aku melihat ke sekitar, ternyata tidak ada yang tanda-tanda dia membawa orang lain. dengan cepat kututup pintu kios dan melihat kondisi, menyakinkannya benar-benar aman. Setelah pintu kukunci, kemudian aku langsung mematikan lampu dan menyerbunya. Kucium bibirnya dan aku memeluknya sembari meraba-raba kontolnya. Aku merasa kontolnya sudah tegang dan keras. Andri pun meremas-remas tetekku dari balik pakaianku. Setelah puas meremas-remas tetekku dan tangannya dia masukkan ke dalam Braku, dia memelukku.
"Aku berdiri ya, Tante," katanya.
"Untuk apa, Sayang?" sahutku.
Dia tak menjawab pertanyaanku. Langsung saja dia beridir dan aku masih duduk dikursi pendek, dia keluarkan kontolnya dan ia arahkan ke mukaku. Dengan cepat kutangkap kontolnya dan segera menghisap-hisa serta menjilatnya penuh nafsu. Dei memegangi kepalaku saat aku memaju mundurkan kontolnya didalam mulutku.
Aku tidak mau dia mengeluarkan spremanya didalam mulutku, karena aku buth kontolnya masuk ke dalam memekku. Jadi kunuka celana dalamku dan kuangkat rokku keatas.
"Kamu dudk di kursi, Sayang,' pintaku. Setelah dia duduk, aku menaikinya. kedua telapak kakiku bertumpu ke sisi kuris dan aku jonkok mengarahkan memekku ke kontolnya. Perlahan kontolnya memasuki memekku yang sudah sangat basah. Aku segera menggoyangnya dan memutar-mutar pantatku hingga kontolnya berada pada unujng memekku yang paling dalam. Ternyata anak ini jauh lebih pinter dari aku bayangi. Walau usia masih kecil tapi dia memang pemuda yang kelihatan banyak menonton film porno. Dia memeluku kuat-kuat dengan gemas.
"Cepat, Tante, Andri sudah mau keluar," bisiknya tkut didengar orang dari luar kios. Aku juga harus lebih dulu keluar dan mencapai puncak kenikmatanku. Kuputar dan ku goyang pantatku semakin cepat sampai akhirnya aku merasakan sesuatu getaran halus dari dalam diriku. Aku sampai puncak kenikmatanku. Kutekan kuat-kuat tubuhku sampai andri merasa terbebani oleh tubuhku. Lalu dia juga menyemprotkan spermanya ke dalam memekku. kami pun berpelukan erat.
Andri seorang anak laki-laki yang masih sangat remaja. orang-orang selalu berkata, kalau bersetubuh dengan anak remaja tingting, kita harus sabar dan harus pandai meuji-mujinya. Pujian, adalah kesukaan mereka dan pujian adalah keinginan setiap laki-laki remaja.
"Kapan lagi, Tante?" katanya sambil meremas-remas tetekku.
"Kapan saja, sayang. tapi kalau bisa, kita harus di hotel biar bebas," kataku. Dia menyanggupi.
Saat itu lah, kami mulai melakukannya, bukan di hotel saja, tapi lebih sering di illa orangtua Andri. ternayata Andri anak orang yang maha kaya. Hampir setiap malam chahtingnya terkirim untukku. Kata-katanya sangat mesra, layaknya dua remaja sedang bercinta. Inilah petaka buatku. dalam kekhilafanku, anakku membaca semua isi chatting itu, ketika tidak sengaja Hp ku tertinggal dirumah.
Begitu aku pulang dari kios, anakku langsung menberondongku dengan sejuta pertanyaan,"Siapa itu Andri?"
Darahku langsung berdesir. Akupun berusaha berbohong. Aku mengatakan kalau Andri adalah pelanggaku. Tapi anakku meminta aku jujur. Aku menekankan kalau Andri adalah pelangganku. Tapi anakku menujukkan selembar kertas, isi Chattingan Andri kepadaku yang sudah dia salin kemabli. Aku tertunduk dan tidak bisa menjawabnya.
"Malam ini Mama juga mau ngentot nggak sama aku?" katanya. Aku memberika penjelasan, kalau ia masih SMP dan belum boleh melakukannya. Lagian, dia juga anakku!
"Andri juga masih Sekolahkan MA?" katanya tegas.
"Tapi dia bukan anakku," kataku tegas.
Anakku ini terus memaksa, dia mengancam akan menceritakan semua ini kepada neneknya (ibuku). Dia memang sangat dekat dan dimaja oleh ibuku. Mati aku, bisikku. Aku diam saja. Tetap berusaha menolak untuk persetubuhan anak sama ibu.
Esoknya aku tidak buka kios dan aku kesekolahnya, ternyata anakku tidak masuk sekolah. Dua hari dia tidak masuk sekolah dan aku sudah kesusahan. Apakah dia pergi kerumah Ayahnya? kalau itu yang terjadi, aku bakal kehilangan dirinya untuk selama-lamanya, apalagi kalau dia sempat bercerita kepada ayahnya tentang pacarku Andri. Hak mengasuh anak akan jatuh ke tangan mantan suamiku.
Tidak mau terjadi seperti itu, segera kukirm chatting kepada anaknya, "Sayang, pulanglah. Mama sangat rindu. Apapun yang kamu minta, akan mama kabulkan."
Selang beberapa menit Hpku bergetar. Segera kubuka. Dari anakku "Ok, Sayang. Aku sedang menuju Pulang,"katanya.
Seeeerrrr......darahku terasa kembali mengalir. Cepat aku membenahi diriku. Aku tidak mau kelihatan kusut. Aku menunggunya. Detik-detik terasa sangat lambat sekali dan membosankan. bagaimana anakku yang sudah tiga hari tidak bertemu denganku.Apakah dia sehat.
Kembali darahku berdesir begitu melihat anakku sudah berada di ambang pintu rumah. kusongsong dia dan kupeluk tubuhnya dengan kasih sayang. Dia cepat masuk ke dalam rumah dan menutup pintu lalu menguncinya. Di seretnya aku hingga kedalam kamarnya.
"Ada apa, Sayang? Tanyaku. ia tidak menjawab dan membuka semua pakaian hingga bugil.
"Mama buka juga," katanya seperti memerintah. Aku terkesima. Sampai akhirnya ia yang mendatangiku dan membuka semua pakaianku. "Sesuai janji dalam chatting,"katanya.
Aku terdiam pasrah, kubiarkan dia membuka seluruh pakaianku sampai aku telanjang bulat. Kubiarkan dia melihat seluruh tubuh munggilku. Rasanya ingin aku mencekik dan membunuhnya karena dia telah memperlakukan ibunya seperti ini. Tapi mana bisa, kehilangan dia dua hari saja sudah membaut aku kelimpungan!
Namun tiba-tiba dia langsung memelukku dan serta menghisap tetekku. Lalu dia meraba-raba memekku dan memasukkan jarinya ke celah-celah memekku. Mulanya aku biasa saja, tapi lama kelaman aku menjadi bergetar juga. Semua yang dia lakukan, persis seperti apa yang dilakukan oleh Andri. Aku baru sadar, kalau dia sudah membaca semua chattingan kami. Rupanya ia sedang mengikuti isi chattingan tersebut. Dasar aku perempuan yang haus seks, rabaannya anakku itu membuatku birahi juga pada akhirnya. Aku birahi dengan anak kandungku sendiri.
Lalu didorongnya aku ke ranjang. Lalu dikangkangkannya kedua pahaku dan ia mulai menjilat lubang memekku dengan rakus. Lagi-lagi aku menginat isi chatting Andri yang dikirim kepadaku yang puas menjilat memekku. Aku jadi lupa kalau yang sekarang ini adalah anak kandungku sendiri.
Namun Aku mengimbanginya dengan mengelus-elus kepalanya. Perutku sudah pula dijilatnya dan kini mulutnya sudah menjilati dan menghisap-hisap lagi tetekku. Aku menggelinjang. Anakku begitu rakus dan beraninya memperlakukan aku seperti kekasihnya sendiri.
Sambil aku memberikan respon, aku bertanya kepadanya."apakah sebelumnya kamu sudah pernah melakukan yang seperti ini, Sayang?" kataku.
"Sudah!" jawabnya singkat dan terus menjilati tetekku.
"Sama siapa, Sayang?" aku jadi gelisah dan resah sembari menikmati juga jilatan dan hisapannya.
"Sama Bibi," katanya. Ah, Bajingan! Ternyata anakku sudah pernah melakukan dengan adik perempuanku yang juga baru saja bercerai.
"Dimana, Sayang?"
"Dirumah nenek."
"Kapan, Nak?"
"Bualn lalu,"
"Sudah berapa kali, Nak?"
"Sudah Enam kali," katanya tanpa ragu.
Pantas anakku sudah ketagihan seks, karena dia sudah merasakan kenikmatannya seks dalam usia yang sangat muda sekali. Hampir sama seperti Andri yang sudah ketagihan seks denganku.
Kuraba kontol Anakku yang sudah mengeras. Dia suah menindih tubuhku dan mencari-cari lubang memekku. Aku menuntunnya dan memaskukan kontolnya kelubangku. Begitu cepatnya kontol iru memasuki lubang memekku dan dia mulai mengocoknya lembut disana. kontol anakku itu ternayat lebih besar dari kontol Andri.
Ketika ujung pentilku digigit-gigitnya, aku mengelinjang. Aku mulai merasakan nikmatnya. Kami berpelukan dan saling mengoyang. Anakku jauh lebih pintar dari Andri. Akupun mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi agar kontol anakku itu lebih leluasa keluar masuk di dalam memekku.
"Ma, mulai sekarang, mama nggak boleh lagi sama Andri. Saya yang mengantikannya dia." katanya sembari terus mengocokkan kontolnya ke memekku.
"Iya, Sayang," aku menyahut pendek
"Dari pada mama berikan dia celana, kan lebih bagus mama berikan kepada saya, anak mama sendriri," katanya lagi.
"Iya, Mama janji, Sayang." kataku.
"Wah..ternyata memek mamaku ini enak sekali ya, Ma"
"Iya dong, Sayang."
"Mama, aku sudah mau muncrat,"
"Iya muncrat saja nak di dalam memek juga gpp.."ucapku
"Ahkkk.....eee......nnnnnaaaakkkkk.....Ma......ma
Cccrrrrootttttt.......cccccccccrrrrrrrrrrooooooooorrrrrrrrtttttttttttttttt......ccc...rrrrr..o.o.o.t.t.t.
Kami terus saling memuaskan dan saling mengoyang. Sejak saat itu, kami terus melakukan persetubuhan dan aku tidak mau lagi menggoda laki-laki yang lain merugikan usahaku saja.
Terimakasih telah membaca : Janda Muda Butuh Kenikmatan Saat Cerai Sama Suami
by poker-seks.blogspot.com - Cerita Mesum, Cerita Panas, Cerita Dewasa, Cerita Seks, cerita Seks indonesia, Pengalaman Seks, Cerita Seks Hot, Cerita Porno, Porno Indonesia, Cerita Seks Seru, Cerita Ngentot, Cerita Panas ABG, Cerita Anak Sekolah, Cerita Panas Bersama Pacar
- Kisah ngento cewek SMA jilbab
- Cerita seks cewek jilbab full hawa nafsu
- Cerita mesum dengan pacar berjilbab
- Cerita dewasa nafsu cewek perawan SMA
- Cerita ml pacarku masih polos
0 komentar:
Posting Komentar